Kema – Usaha tim evakuasi korban pesawat THRUSH 510P yang dilaksanakan sejak Selasa (2/12/2014) mulai mendapatkan titik terang.
Deputi Operasi Badan SAR Nasional Mayjen TNI AD Tatang Zainudin Rabu (3/12/2014) mengatakan, marine detector memberikan isyarat adanya benda logam yang diduga merupakan bangkai pesawat.
“Marine detector ini memantulkan sonar atau pantulan frekuensi ke dasar laut. Jadi, apapun bentuk yang ada di dasar laut itu dikeluarkan di layar monitor. Yang tadi, muncul benda berwarna merah artinya itu wujud logam, diduga bangkai pesawat. Ada juga bentuk benda berwarna kuning, itu karang,” kata Zainudin.
Menurut Zainudin, posisi bangkai pesawat kemungkinan besar berada di jurang laut sehingga cukup sulit dilakukan penyelaman.
Ditambahkan Zainudin, tim penyelam sudah berada pada kedalamam 30 meter di bawah permukaan air.
Zainudin berharap semoga keakuratan bisa 100% sehingga secepatnya bisa dilakukan evakuasi bangkai pesawat. Untuk tim penyelam akan diturunkan secara bertahap yaitu pada kedalaman 30 m, 50 m, 75 m, 100 m, dan 125 m. (finda)
Klik: Pesawat Jatuh
Baca juga:
- Kakak Korban Sempat Bercanda Sebelum Take Off
- Pagi Ini Pencarian Pesawat Thrush 510P Dilanjutkan
- Pemkab Minut Salurkan Logistik Bagi Tim Gabungan
- Sore Ini Basarnas Turunkan Robot Pendeteksi Logam
- Pagi Ini Pencarian Pesawat Thrush 510P Dilanjutkan
- “Pesawat Jatuh Menukik Lalu Meledak Dalam Air”
- Basarnas Manado Rilis Nama Dua Korban Tewas Pada Kecelakaan Pesawat di Pantai Kema
- TNI Temukan Roda, Serpihan Sayap dan Jaket Diduga Milik Pilot
- Pesawat yang Jatuh di Kema adalah Pesawat Carteran
- Angkasa Pura: Pesawat Yang Jatuh Dioperasikan Elang Nusantara Air
- Kecelakaan Pesawat di Pantai Kema Diduga Akibat Cuaca Buruk
- Ai Mangindaan Gerakan RAPI ke Lokasi Jatuhnya Pesawat
- Tim SAR Menuju Lokasi Jatuhnya Pesawat