Bitung – Berbagai perbaikan pada kebijakan kesehatan dan undang-undang, fokus baru dalam mengurangi kekurangan gizi, cakupan peningkatan layanan utama kesehatan ibu dan anak seperti perawatan antenatal dan pengontrolan penyakit-penyakit yang sering menjangkit anak, berkontribusi terhadap penurunan mortalitas secara keseluruhan.
Tapi kenyataannyan kata drg Sri Maria Leonora Gandaria kebijakan dan program pemerintah itu belum berjalan dengan maksimal. Itu dibuktikan dari data, setiap dua menit, di suatu tempat di Indonesia termasuk Sulut, seorang perempuan meninggal akibat komplikasi kehamilan dan kemungkinan bayinya yang baru lahir untuk bertahan hidup sangat kecil.
“Pada setiap wanita yang meninggal, 20 sampai 30 menderita masalah yang signifikan dan kadang-kadang seumur hidup karena kehamilan mereka. Bahkan Indonesia adalah satu diantara 15 negara yang tidak akan mencapai MDG 5 untuk mengurangi kematian ibu sebesar tiga perempatnya dari tahun 1990,” kata Caleg Nomor Urut 5 Dapil Bitung-Minut untuk DPRD Sulut ini.
Maria mengatakan, meningkatkan kesehatan ibu dan anak adalah hal yang tak boleh disepelakan dan harus menjadi fokus bagi semua pengambil kebijakan, termasuk para anggota DPRD. Karena menurut srikandi PDI Perjuangan Kota Bitung ini, tingkat kematian balita di kalangan keluarga miskin lebih dari tiga kali lipat dibandingkan di rumah tangga terkaya. Di antara ibu yang tidak berpendidikan, hanya 15 persen dari mereka melahirkan di fasilitas kesehatan-proporsi meningkat menjadi 71 persen dimana tingkat pendidikan dari ibu dengan tingkat pendidikan menengah atau lebih tinggi.
Ia mengatakan, diperkirakan ada 150.000 anak meninggal di Indonesia setiap tahun sebelum mereka mencapai ulang tahun kelima. Dan hampir 10.000 wanita meninggal setiap tahun karena masalah dalam kehamilan dan persalinan. Persentase kelahiran yang dibantu oleh petugas kesehatan terlatih juga meningkat ketika pendapatan seorang ibu atau status pendidikannya meningkat
“Kita harus melihat lebih dekat lagi hambatan yang memperlambat kemajuan menuju kita mencegah kematian ini, terutama dalam kaitannya dengan kesehatan ibu, untuk mendukung prestasi lainnya,” katanya.
Untuk itu, kata Caleg Dapil Bitung-Minut ini, masalah kesehatan ibu dan anak akan menjadi salah satu program yang akan diperjuangkan demi menekan angka kematian ibu hamil dan anak. “Saya berharap dukungan masyarakat Kota Bitung dan Minut agar angka kematian ibu dan anak di Sulut bisa kita tekan,” katanya.(abinenobm)