Manado – Seolah menjadi sebuah fenomena yang lazim dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014 kali ini, dimana berbagai pihak ditengah masyarakat secara terbuka berkampanye membela kandidat mereka masing-masing dengan saling ‘menjelek-jelekkan’. Hal ini paling nampak terlihat didunia maya, media sosial (Medsos).
Menanggapi hal tersebut, Koordinator Forum Peduli Nusantara (FPN) Sulawesi Utara, Amas Mahmud S.IP menilai penyelenggara Pemilu perlu konsisten dengan tugas mereka. Menurutnya, FPN turut prihatin atas sikap penyelenggara yang terkesan tidak netral.
Tugas penyelenggara Pemilu adalah mengatur dan menjalankan Pemilu agar benar-benar tertib, bebas dari intervensi. Bukan sebaliknya penyelenggara Pemilu terlibat dalam kampanye hitam melalui Medsos, saat ini marak terjadi kampanye saling menjelek-jelekkan antara Timses satu kandidat Presiden dan Wakil Presiden dengan Timses lainnya. – Amas Mahmud S.IP, Koordinator Forum Peduli Nusantara Provinsi Sulawesi Utara.
Lanjut Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado ini, meminta seluruh penyelenggara Pemilu bertindak tegas dan tidak ikut dalam arus kampanye hitam.
”Begitu terasa kampanye saling menyudutkan antar simpatisan dan tim sukses dari pasangan kandidat Capres dan Cawapres yang secara nyata belum mampu dinetralkan penyelenggara. Paling buruk lagi adalah peran penyelenggara yang terkesan ikut berkampanye membela kandidat Presiden dan Wakil Presiden idola mereka sehingga tidak lagi independen. Kami melihat kampanye melalui Facebook dan Twitter juga sering dilakukan oknum Panwas di Sulawesi Utara, silahkan berikan sanksi jika ada penyelenggara yang melanggar aturan,” ujar Amas menutup. (Leriandokambey)