Diskusi Publik Bersama AJI Manado.
Airmadidi-Lingkungan yang kian kritis akibat minimnya tanggungjawab manusia dalam menjaga alam, dipastikan akan berbalik menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup manusia sendiri.
Tidak hanya mencelakakan diri sendiri, disadari atau tidak, manusia juga sering terlibat terhadap musnahnya satwa langka di bumi. Beberapa hal ini menjadi pokok bahasan dalam diskusi Publik bertema konservasi Sumber Daya Alam (SDA), kebakaran hutan dan penyelamatan satwa yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Manado di Hotel Sutanraja, Selasa (27/10/2015).
Diskusi tersebut menghadirkan sejumlah pemateri diantaranya Education Assistant Yayasan Selamatkan Yaki Caroline Tasirin, Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unsrat Rignolda Djamaluddin serta Franlie Tanos dari Badan Pengelolah Lingkungan Hidup (BPLH) Minut. Hadir pula Kapolres Minut AKBP Eko Irianto, serta sejumlah perwakilan instansi baik dari Koramil Airmadidi, perusahaan air mineral, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) peduli lingkungan, Dinas Kehutanan Minut, Dinas Pertambangan Energi dan Sumber Daya Mineral Minut, Mahasiswa/Kelompok Pecinta Alam, dan insan pers.
Ketua AJI Manado Yoseph Ikanubun mengatakan, pers harus memiliki kesadaran dalam menjaga kelestarian alam sehingga bisa memberikan porsi lebih dalam pemberitaan mengenai lingkungan. “Kita jalankan salah satu peran pers yaitu fungsi kontrol serta memberikan informasi yang benar kepada masyarakat untuk merubah sikap perilaku yang merusak alam,” ujar Ikanubun.
Sementara itu, Kapolres Minut meminta masyarakat agar sama-sama mengawasi perdagangan satwa serta pembakaran hutan dan lahan. “Jangankan menjual, memelihara hewan langka saja itu sudah melanggar hukum, karena itu saya ajak masyarakat untuk bisa melaporkan kepada aparat jika mendapati ada orang yang merusak alam atau menangkap satwa langka,” himbau Kapolres.(Finda Muhtar)