Dr Tommy Sumakul SH MH
Manado – Kampanye pilkada kali ini dinilai oleh sebagian kalangan sebagai kampanye tersunyi.
Ini dikarenakan, konfoi massa pendukung calon tertentu menuju lokasi kampanye yang hampir tidak terlihat.
Namun menurut Dr Tommy Sumakul SH MH, justru kesunyian inilah yang perlu perhatian ekstra.
“Kampanye terlihat adem ayem begini karena aturan yang membatasinya. Jadi tidak bisa seperti dulu dimana hampir setiap hari massa pendukung konfoi dengan kendaraan dan sebagainya. Situasi justru menunjukkan kalau sepertinya para calon ini masih menyimpan “nafas”. Kampanye biasanya akan jor-joran dilaksanakan pada dua minggu sebelum hari H. Pada saat itu, waktu yang paling parah adalah 8 Desember 2015, H-1 pemungutan suara,” ujar Sumakul.
Mantan Pimpinan Bawaslu ini pun mengajak masyarakat untuk memerangi hal-hal perusak kualitas pemilu tersebut.
“Intinya saya mengajak masyarakat untuk memerangi hal-hal yang tidak bisa dilakukan. Jangan mudah terpengaruh. Orang yang kita pilih nanti harus membawa kemajuan bagi daerah kita. Masyarakat juga diminta untuk berpatisipasi aktif dalam pengawasan dan memerangi hal-hal yang bersifat pragmatisme. Hingga siapa yang berkualitas, dialah yang akan terpilih.”, tutur Sumakul. (srisurya)