
Manado – Gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kantibmas) di Kota Manado, semakin memperihatinkan. Pasalnya, maraknya panah wayer menjadi persoalanyang kini meresahkan masyarakat. Kota Manado yang dikenal sebagai kota yang meneyangkan kini mulai disebut-sebut kota panah wayer.
Buktinya, penangkapan terhadap para pemuda yang kedapatan membawa panah wayer terus menghiasi pemberitaan di media massa yang sangat sulit dihindarkan.
Terkait hal itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Manado menilai bahwa perlu adanya perhatian khusus dari berbagai pihak, sangat menyayangkan jika Kota Manado telah menjadi sarang premanisme.
“Kota Manado saat ini sangat memperihatinkan. Penggunaan panah wayer kini merajalela ditengah masyarakat, khususnya para pemuda. Selain tindakan tegas, perlu pula dicarikan solusi pemberantasannya,” tutur personil komisi membidangi hukum dan pemerintah (Komisi A), Stenly Suwuh.
Lanjut dikatakannya bahwa, perlu adanya sosialisasi yang itensif, guna meminimalisir angka kejahatan di Kota Manado. Peran sistem keamanan lingkungan (Siskamling) harus lebih digiatkan lagi.
“Terciptanya keamanan berpengaruhi akan kenyamanan masyarakat. Dan penerapan Siskamling aktif menjadi salah satu bentuk meminimalisir dan tindakan antisipatif. Tentunya dalam menciptakan kemananan harus dimulai dari lingkungan terkecil. Sehingga kepala lingkungan dan lurah merupakan actor penggerak masyarakat dalam memerangi maraknya panah wayer tersebut,” tutur politisi Demokrat ini. (leriandokambey)