Bitung – Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Peribahasa ini sangat tepat ditujukan pada Riski Rompas (16)ketika melaporkan kejadian yang menimpa dirinya, Senin (17/6) lalu ke Polsek Bitung Barat.
Warga Girian Atas Lingkungan Satu Kecamatan Girian ini menjadi korban pengeroyokan sekelompok pemuda di Perumahan Asri II Manembo-nembo. Namun ketika dirinya melaporkan kejadian yang mengakibatkan dirinya babak belur, petugas terkesan lamban menangani.
“Sudah satu minggu ini saya bolak-balik ke Polsek mengecek laporan tapi belum ada perkembangan,” kata Rompas, Selasa (25/6).
Padahal dirinya sudah melengkapi berkas laporan seperti hasil visum dari dokter. “Tapi hingga kini para pelaku belum juga diamankan,” katanya.
Lebih memiriskan lagi, setiap dirinya mengecek laporan petugas memintanya untuk membeli alat tulis kantor (ATK) dengan alasan keperluan membuat berkas penyidikan.
“Terakhir saya diminta membeli map warna biru satu pak oleh petugas yang menangani laporan saya,” katanya.
Tapi hingga kini, Polsek Bitung Barat belum juga mengamankan para pelaku penganiayaan. “Katanya identitas para pelaku sudah ada tapi hingga kini belum juga diamankan,” katanya.
Sementara itu, Kapolsek Bitung Barat, Kompol Theo Wurangian mengatakan pihaknya sudah melayangkan panggilan kepada para pelaku. “Surat panggilan pertama telah kami layangkan tapi belum direspon oleh para pelaku,” kata Wurangian.
Wurangian mengaku akan segera melayangkan surat panggilan kedua dan jika itu belum juga ditanggapi maka pihaknya akan melakukan penjemputan. “Jadi itu sementara diproses,” katanya.(enk)