Manado – Perbedaan pendapat memilih capres dan cawapres harus disikapi bijaksana. Begitupun ‘perang bintang’ sesama jenderal purnawirawan TNI diharapkan tidak menjadi penyulut kerawanan sosial masyarakat.
Hal tersebut dikatakan anggota DPRD Sulut Victor Mailangkay menanggapi perang statemen sesama jenderal purnawirawan TNI pendukung capres cawapres Prabowo Subianto – Hatta Rajasa dan Joko Widodo – Jusuf Kalla.
“Berbeda tidak harus bermusuhan. Seperti filosofi berolahraga, misalnya lawan bermain tenis meja adalah partner berolahraga. Kalau tidak ada lawan kita tidak bisa bermain. Setiap kompetisi pasti ada pemenang,” ujar Mailangkay kepada beritamanado, Senin (23/6/2014).
Secara khusus anggota DPRD enam periode ini mengapresiasi revolusi mental yang menjadi program prioritas pembangunan pasangan Jokowi-JK. Jelasnya, kebiasaan tidak menerima kritikan adalah pola lama yang harus ditinggalkan.
“Itulah revolusi mental, ini adalah pertarungan pola lama dan pola baru. Misalnya soal dugaan pelanggaran HAM, silahkan diklarifikasi jika tidak benar, bukan sebaliknya menantang yang berpotensi menimbulkan konflik di aras masyarakat,” tukasnya. (jerrypalohoon)