Manado – Bentrok antar mahasiswa Unsrat yang berujung pada pembakaran rangan laboratorium Fakultas Teknik mengundang keprihatinan dari berbagai pihak. Salah satunya dari Mantan pengurus BEM Unsrat periode 2008-2009, Ai Firman.
“Melihat kekacauan yang terjadi di kampus Unsrat, saya sebagai alumni yang juga mantan pengurus BEM Unsrat mengimbau kepada saudaraku, sahabat, adik-adik di seluruh Civitas Akademika Unsrat untuk jangan lagi terpengaruh oleh isu-isu yang mengadu domba,” kata Firman, Kamis (6/3/2014).
Sebagai kaum intelektual kata dia, mahasiswa harus mengedepankan rasionalitas dalam melaksanakan sesuatu. “Ada baiknya kita santun dan teliti serta mengedepankan etika dan nilai agar kejadian kemarin tidak terulang kembali,” katanya.
Karena menurutnya, apa yang telah terjadi, Rabu (5/3/2014) di kampus hanya menimbulkan kerugian, merusak tatanan nilai yang sebenarnya. Sehingga ia meminta jangan lagi diteruskan perseteruan hanya karena imbas dari konflik “kepentingan elite kekuasaan”.
“Kepada aparat kepolisian saya menitipkan agar lebih jeli menjaga komunikasi dengan pihak keamanan kampus, para dosen dan semua agar kedepan bisa ada deteksi dini dan cepat tanggap dalam menyelesaikan konflik yang terjadi,” katanya.
Ia juga menyatakan menyesalkan pembakaran di Fakultas Teknik. Untuk itu ia meminta semua mahasiswa melepaskan almamater dan ego masing-amsing yang semata-mata untuk kepentingan Unsrat yang baik kedepan. “Ayo kita galakan spirit perdamaian,jangan mudah di intervensi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” katanya.
Karena apa yang telah terjadi kata dia, telah menjadi “catatan buruk” bagi kampus Unsrat di mata nasional yang telah melahirkan orang-orang hebat dan berkulitas. Masih ada waktu untuk merubah sistem dan paradigma saat ini.
“Tinggalkanlah permusuhan dimana rasa sosial yang tinggi kita galakan dgn motto Torang Samua Basudara harus menjadi alat pemersatu,” katanya.(timredaksi)