Manado – Organisasi masyarakat (Ormas) yang radikal benar-benar ditolak di Sulawesi Utara.
Buktinya, Senin (23/1/2017) siang tadi, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Muslim (FMM) Sulawesi Utara (Sulut) melakukan aksi demonstrasi di kantor Pemprov Sulut. Tuntutan massa menolak kehadiran Front Pembela Islam (FPI) dan menolak kehadiran Ormas radikal di Sulawesi Utara.
“Polisi harus bertindak tegas terhadap keberadaan FPI, Islam adalah agama yang cinta damai. Pemerintah provinsi Sulawesi Utara harus menolak paham radikalisme. Kedua, kami minta FPI itu dibubarkan, dan ketiga kami mendukung Polri melakukan tindakan hukum pada Habib Risiq,” ujar Fahmy Karim, Korlap FMM Sulut.
Kepala Kesbangpol, Evans Steven Liow berkomitmen menindaklanjuti aspiarasi mahasiswa muslim, pemerintah akan menginventarisir dan menyampaikan ke Gubernur Olly Dondokambey.
“Aspirasi ini diharapkan mendapat dukungan seluruh elemen masyarakat di Sulut. Jadi sebenarnya hidup damai sudah menjadi tradisi hidup, kita menerima siapapun yang datang di Sulut tapi tidak dengan organisasi yang menyebar kebencian. Tidak akan ada yang bisa menggoyahkan Pancasila sebagai Dasar Negara RI, karena itu tepat organisasi-organisasi yang tidak berdasarkan Pancasila mari kita bubarkan!” terang Steven Liow. (***/TimJerryPalohoon)