Lima mahasiswa Fakultas Pertanian Unsrat tampak enjoy saat memulai kerja magang
Tomohon, BeritaManado.com — Dunia pertanian saat ini ternyata tidak lagi didominasi oleh mahasiswa laki-laki.
Kini mahasiswa perempuan juga sudah mulai meminati untuk menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Pertanian, termasuk salah satu di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado.
Hal itu dibuktikan oleh 5 mahasiswa Program Studi Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Unsrat, yaitu Kesilya Walangitan, Natalia Salindeho, Firzinia Abdul, Dearny Lalamentik dan Shofia Kawengian.
Mereka saat ini sedang menjalani kegiatan magang di SWAP Greenhouse Tomohon yang merupakan unit usaha budidaya bunga Krisan.
Meski pekerjaan yang dilakoni menguras fisik, namun mereka tampak enjoy saat sebelum dan sesudah kerja.
Kesilya Walangitan, kepada BeritaManado.com, Selasa (7/11/2023) mengatakan bahwa dirinya sudah memilih mendalami ilmu di dunia pertanian, artinya sudah siap dengan segala konsekuensinya.
Demikian juga dengan Natalia Salindeho, yang mengatakan bahwa dirinya memilih menimba ilmu di Fakultas Pertanian adalah untuk menghapus stigma negatif sebagian orang tentang pendidikan di Fakultas Pertanian.
Firzinia Abdul, mahasiswa asal Kecamatan Belang Kabupaten Minahasa Tenggara ini, juga tak canggung memberi pernyataan tentang alasannya memilih untuk menempuh pendidikan di Fakultas apertanian.
Menurutnya, dunia pertanian mungkin bagi sebagian orang sesuatu yang tidak bergengsi, namun ditegaskannya, bahwa jika ada orang yang masih memiliki stigma negatif dengan dunia pertanian, maka orang seperti ini akan merasakan dampak jika terjadi krisis pangan.
Dearny Lalamentik, mahasiswa asal Desa Panasen Kecamatan Kakas Barat ini, menuturkan bahwa dengan memilih kuliah di Fakultas Pertanian, dirinya ingin merasakan langsung bagaimana menghasilkan produk-produk pangan maupun lainnya melalui proses yang panjang, mulai dari menanam hingga panen.
Shofia Kawengian juga tak ketinggalan memberikan alasan dirinya ingin meraih gelar sarjana di Fakultas Pendidikan Unsrat, namun tentu saja dengan bekal ilmu pengetahuan yang didalami.
“Kami siap untuk kotor dan sebagainya. Kami yakin, pengalaman magang akan membuat kami mematahkan anggapan negatif tentang Fakultas Pertanian hanya identik dengan keberadaan mahasiswa laki-laki.
(Frangki Wullur)