Ratahan, BeritaManado.com – Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) menegaskan bahwa bahan pokok beras di Mitra masih aman.
Dikatakan Kepala DKP Mitra Made Alit, sesuai data Dinas Pertanian, Mitra masih surplus bahan pokok beras.
“Bahkan proyeksi sampai 2023 Kabupaten Mitra masih surplus beras. Itu perkiraan data konstan, dalam arti luas tanam sama dengan saat ini dan tidak ada cetak sawah baru. Apalagi misalnya ada peningkatan instensifikasi pertanian lainnya, itu berarti ada peningkatan produksi,” ungkapnya, Kamis (9/1/2020).
Walau begitu, dirinya mengakui bahwa konsumsi perkapita pertahun di Mitra memang masih cukup tinggi.
“Memang berdasarkan hasil sosial ekonomi nasional tentang konsumsi perkapita pertahun di Mitra memang masih cukup tinggi, yakni 117, 98 Kg per orang. Sedangkan data kependudukan berkisaran di 117 ribu orang sehingga konsumsi beras di Mitra sekira 13 ribu ton pertahun,” tandasnya.
Namun ditambahkannya, jika dibandingkan dengan produksi pertanian 30 ribu ton pertahun maka walaupun konsumsi tinggi tapi masih surplus.
“Untuk harga bahan pokok saat ini relatif stabil, khususnya beras. Kalau rempah-rempah memang fluktuatif, namun masih terjangkau. Jadi secara umum kebutuhan bahan pokok masih aman dan tiap minggu kita selalu pantau dan evaluasi karena ada seksi harga di dinas kita,” tukas Made Alit.
Sementara terkait harga ini pihaknya selalu melapor bukan hanya ke TPID, namun juga ke badan ketahanan pusat, dalam rangka menjaga daya beli masyarakat.
“Ini karena ketika gejolak harga tinggi terjadi, kami koordinasi ke pusat untuk menstabilkan harga tersebut. Syukur sepanjang tahun 2019 lalu tidak ada masalah,” pungkasnya.
Bahkan dirinya mengungkapkan bahwa kala berkoordinasi ke Bulog ternyata harga net Bulog dan di Mitra hanya selisih 500 rupiah sehingga tidak terlalu berpengaruh untuk operasi pangan murah.
(Jenly Wenur)