Manado — Kehadiran perempuan dalam pemerintahan di masa sekarang ini makin memiliki pengaruh yang besar, terlihat dari sejumlah jabatan strategis yang dipercayakan, dimana tanggungjawab yang diemban tak kalah dengan yang dihadapi oleh para birokrat laki-laki.
Kesetaraan gender dan keyakinan bahwa perempuan juga bisa berkarir di birokrat inilah yang kemudian memunculkan para birokrat handal yang tak hanya sukses dalam karir, tapi juga keluarga.
Salah satu diantaranya yaitu Dra Lynda Watania MM MSi, birokrat perempuan yang berada di deretan pejabat andalan di lingkup pemerintah provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Perempuan kelahiran kota Kotamobagu, 17 Juli 1968 ini memulai pengabdian pada negara saat masuk dalam Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) tahun 1988 dan resmi diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) kala itu pada tahun 1990.
Hal tersebut menjadi awal perbincangan bersama Lynda Wantania saat BeritaManado.com berkunjung keruangan kerjanya pada Senin (16/4/2018).
“Tak terasa, tahun ini sudah masuk 28 tahun saya berdinas,” ujar Lynda.
Sejak menjadi abdi negara, sejumlah jabatan strategis di pemerintah provinsi Sulut telah dijalaninya, diantaranya, Kepala Biro Kepegawaian, Kepala Biro Organisasi, Staf Ahli Gubernur dan saat ini dipercayakan sebagai Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulut.
“Oleh pimpinan, sejak Februari 2018 lalu, saya dipercayakan menjabat sebagai Kadis Perhubungan Provinsi Sulut,” ucapnya.
Memiliki karir yang cemerlang tak lantas membuat Lynda menomorduakan keluarga.
Istri dari E Willar yang juga adalah salah satu pejabat di Dinas Sosial ini mengatakan, seorang ibu rumah tangga yang bekerja atau berkarir memiliki tugas ganda yang wajib dilaksanakan dengan baik.
“Intinya mampu memberi keseimbangan terhadap kedua tanggungjawab. Mampu melaksanakan tugas dan tanggungjawab dalam pekerjaan dengan baik tanpa mengesampingkan tugas dan peran sebagai istri dan ibu. Keduanya harus berjalan bersamaan dan seimbang,” ucapnya.
Telah sampai sejauh ini, dengan begitu banyak hal yang harus dilalui, diakui membuat ibu dari Glory dan Marelda ini menjadi birokrat sekaligus ibu yang kuat.
Ditanya soal suka duka hingga kesan yang tak akan dilupakan selama 28 tahun berdinas, apalagi sebagai seorang perempuan, Lynda memilih untuk menempatkan pengalaman spiritualnya sebagai hal yang tak akan bisa lepas dalam ingatan.
“Pengalaman spiritual saya selama ini. Setelah melewati banyak hal termasuk tugas demi tugas yang dipercayakan kepada saya,” tambahnya.
Penyertaan Tuhan yang tak berkesudahan itulah yang juga mampu membuat seorang Lynda Wantania siap menghadapi tanggungjawabnya sekarang sebagai Kadis Perhubungan Provinsi Sulut dan tanggungjawab lainnya sebagai abdi negara di masa yang akan datang dengan penuh keyakinan.
“Semua tugas, pekerjaan harus dinikmati dan juga harus bertanggungjawab,” tutupnya.
(srisurya)