Tomohon – Pernyataan menarik dilontarkan Wenny Lumentut selaku Ketua DPC Partai Gerindra Kota Tomohon menyikapi polemik soal penetapan dan penentuan Wakil Walikota Tomohon yang saat ini lowong.
“Kita serahkan kepada walikota semua. Tentu harus ada perimbangan sesuai dalam pengusungan dari Golkar dan Gerindra. Dalam arti kata, mempunyai hak yang sama. Kalau dua orang, satu dari Gerindra dan satu dari Golkar. Setiap aturan yang dibuat pasti kan unsur keadilan ada, bukan diambil dari Golkar dua-dua atau Gerindra dua-dua. Harus satu dari Gerindra satu dari Golkar,” terang Lumentut.
Dengan demikian dikatakannya, jika itu terlaksana akan sangat memenuhi unsur keadilan dan kebaikan. “Selain keadilan, akan ada kompetisi yang sehat dan akhirnya kita serahkan kepada DPRD yang akan memilihnya. Itu aturan yang mengharuskan. Jika hanya diambil dari salah satu partai tiada gunanya dikatakan pengusung. Jadi tidak mutlak atau tidak benar kalau hanya diambil dari salah satu. Dan siapapun yang terpilih, kita serahkan ke wakil-wakil rakyat yang duduk di DPRD,” ujarnya.
Lanjut dikatakannya, Gerindra berkewajiban menyodorkan kader terbaik untuk dipilih buat masyarakat Kota Tomohon. “Ketua partai tidak mutlak untuk masuk. Saya berikan kesempatan kepada orang lain. Saya belum berminat dan berniat duduk di pemerintahan. Dan calon yang akan diusung tentunya yang memiliki integritas, loyalitas dan memiliki komitmen untuk memenangkan Prabowo sebagai presiden, dikenal baik masyarakat, komitmen bangun Kota Tomohon,” tukasnya.
Menariknya, di dalam pengambilan keputusan pengusungan wakil walikota nanti dikatakan Lumentut Gerindra akan melaksanakan rapat pleno terlebih dahulu. “Ya. Itu akan diputuskan dalam rapat pleno dan harus mengantongi rekom dari Prabowo. Siapun dia, itu yang akan disodorkan ke walikota oleh DPC Gerindra. Dan kita punya target tertinggi, kalau itu kompetisi harus keluar sebagai yang terbaik. Dan kita masih menunggu petunjuk Dewan Pimpinan Daerah untuk pembentukan tim penjaringan dalam rapat pleno nanti.
Disinggung soal peluang Ivan Sarundajang melalui Gerindra, menurutnya bisa saja. “Siapapun boleh. Mau Ivan, Pak Piet (Piet Arabaa, red), Pak Mono (Mono Turang, red) yang mengantongi rekomendasi dari Dewan Pembina Partai Gerindra dalam hal ini Pak Prabowo Subianto. Di sini ketua partai tidak mutlak,” kuncinya. (iker)