
Minahasa, BeritaManado.com – Dalam beberapa pekan terakhir, warga Minahasa yang tinggal di sekitar Danau Tondano harus menghadapi kondisi cukup memprihatinkan akibat luapan air danau yang diperparah oleh curah hujan tinggi.
Genangan air masuk ke rumah-rumah warga, memaksa sebagian dari mereka untuk tinggal di rumah yang kini menyerupai ‘rumah apung’.
Aktivitas harian pun terganggu karena keterbatasan akses dan kondisi lingkungan yang basah.
Desa-desa di Kecamatan Tondano Selatan, Eris, Remboken, hingga Kakas termasuk yang paling terdampak.
Warga berusaha melakukan penanganan seadanya sambil menanti bantuan lanjutan dari pemerintah.
Pemerintah Kabupaten Minahasa sendiri telah melakukan peninjauan langsung dan menyalurkan bantuan awal kepada masyarakat.
Namun demikian, penanganan secara menyeluruh masih terus diupayakan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minahasa, Lona Wattie, kepada BeritaManado.com, Senin (26/5/2025), menyampaikan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa-desa terdampak.
“Kami berharap warga yang terdampak tetap waspada dan segera melaporkan perkembangan situasi kepada pemerintah setempat agar penanganannya bisa cepat dilakukan,” ujarnya.
Di sisi lain, kondisi ini juga mengundang perhatian dari warga Minahasa yang tinggal di luar daerah.
Banyak yang mulai menyuarakan solidaritas dan menggalang bantuan untuk membantu para korban terdampak luapan Danau Tondano.
(Frangki Wullur)