MANADO – Pemerintah Kota (Pemkot) Manado harus memperbanyak kegiatan pelatihan bagi para pencari kerja. Hal itu akan meningkatkan keterampilan dan keahlian tenaga kerja, sekaligus akan mengurangi tingkat pengangguran. “Banyak pencari kerja yang perlu diberikan pelatihan. Jadi diharapkan semakin banyak perusahaan yang menyerap tenaga kerja siap pakai,” tegas Calon Wali Kota Manado Louis Nangoy di Manado, Selasa (20/7).
Louis adalah calon Walikota Manado yang berpasangan dengan KH. Rizali M. Noor sebagai calon Wakil Walikota untuk periode 2010-1015. Penegasan itu disampaikan sehubungan dengan banyaknya tenaga kerja yang umumnya belum siap pakai. Di sisi lain, upaya mendorong pembukaan lapangan kerja melalui kewirausahaan juga tidak mudah. Untuk itu, Louis menjelaskan, Pemkot Manado harus berinisiatif dalam memfasilitasi pelatihan tenaga kerja bagi pencari kerja yang baru menyelesaikan pendidikan. Fasilitasi itu bisa dilakukan dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas pelatihan melalui instansi terkait.
Langkah itu bisa dilakukan dengan menyiapkan anggaran tambahan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Manado. Ironisnya, data APBD 2009 menunjukkan, alokasi dana bagi pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja di Kota Manado baru sekitar Rp 35 juta per tahun. “Jumlah tersebut perlu ditingkatkan secara bertahap sehingga semakin banyak pelatihan yang diberikan,” tegas Louis.
Dia menjelaskan, jika pengangguran di Manado berkurang maka produktivitas juga meningkat. Secara umum tingkat pengangguran di Sulawesi Utara pun diharapkan bisa berkurang. Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mencatat angka pengangguran keempat terbesar nasional dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) mencapai 10,48% pada Februari 2010.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut menyebutkan, angka TPT 10,48% diperoleh dari 112.608 orang yang tidak bekerja dari 1.074.256 angkatan kerja yang ada di Sulut. Posisi Sulut sebagai empat besar nasional tingkat pengangguran terbuka tersebut, lebih buruk daripada pada tahun lalu, sebab saat itu hanya berada di posisi keenam.
Sekalipun mengoleksi jumlah prosentase penganggur cukup tinggi, tetapi terjadi kenaikan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) dibandingkan pada Agustus tahun lalu. Kini, TPAK mencapai 62,79% di mana penyerapan lapangan kerja mengalami perbaikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jumlah penduduk Sulut yang bekerja saat ini mencapai 961.648 orang, mengalami kenaikan dibandingkan Agustus 2009 sejumlah 940.173 orang. (IS)