Manado – Paskah menunjukkan pengorbanan Tuhan Yesus disalib. Pengorbanan itu membebaskan manusia dari seluruh perbudakan dosa. Pengorbanan ini bertujuan menyelesaikan dosa dan memberi keselamatan. Dengan peristiwa kebangkitan dari antara orang mati, maka Allah telah melakukan pekerjaan pendamaian dengan diri-Nya sehingga kita diterima sebagai anak-anakNya dan beroleh persekutuan dengan Dia.
Sebagai wujud perenungan dan memaknai Paskah tahun 2016, maka Jemaat GMIM Bukit Moria Tikala Baru wilayah Manado Timur IV, lewat Panitia Perayaan Paskah 2016 melaksanakan Festifal Lampion atau pernak pernik Paskah dan Lomba Pawai Paskah antar kolom.
Tema Paskah GMIM Bumorik Tikbar adalah “ Tuhan Mengangkat Kita Dari Samudera Raya” dan Sub tema “Kebangkitan Yesus adalah kesempurnaan kasih Allah yang merupakan semangat dalam mewujudkan kasih yang sesungguhnya terhadap sesama manusia”.
Festival Lampion telah dimulai sejak tanggal 1 Maret dan akhir penilaian pada tanggal 26 Maret 2016 dengan Tim Juri yang di ketuai oleh DR Ivan Kaunang.
Antusias jemaat sangat dirasakan, terlihat dari partisipasi jemaat di kolom-kolom dalam mendekorasi rumah dan jalan di lingkungan kolom masing-masing.
Koordinator perlombaan Sym dr Enriko Rawung MARS mengatakan bahwa lomba Pawai antar kolom dan Festival Lampion atau pernak pernik Paskah merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan di Jemaat GMIM Bukit Moria Tikala Baru.
Lomba ini memperebutkan Tropi Bergilir Olly Dondokambey sebagai tokoh jemaat GMIM Bukit Moria Tikala Baru.
Puncak kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2016 dengan akan digelarnya Lomba Pawai Paskah antar 25 Kolom dan 4 Rayon di Jemaat GMIM Bukit Moria Tikala Baru.
Ketua Jemaat GMIM Bukit Moria Tikala Baru Pdt Ekmon Majampoh STh mengharapkan lewat kegiatan lomba-lomba ini, dapat menyemarakan Perayaan Paskah 2016 sebagai bentuk kesaksian iman serta jemaat dapat mensyukuri kasih dan penyertaan TUHAN dalam kehidupan berjemaat dengan merenungi dan memaknai Karya penyelamatan Allah lewat pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib.
Ketua Panitia Rolland Krisen menambahkan, lewat kegiatan ini kiranya lebih memperkokoh solidaritas diantara jemaat. (***/sri)