BOLTIM – Dinas Pariwisata (Dispar) tak henti-hentinya memamerkan keindahan alam di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim). Salah satunya dengan memamerkan Danau Mooat ke Investor di Manado.
Kepala Dispar Boltim, Rizki Lamaluta mengatakan pemerintah saat ini sangat serius menggandeng investor untuk membangun industri pariwisata di Sulawesi Utara khususnya di Kabupaten Boltim.
“Peluang potensi investasi pariwisata di Boltim sangat terbuka, untuk itu kami gencar promosi wisata diberbagai platform, agar para investor percaya terhadap industri pariwisata di Kabupaten Boltim,” ujar Rizki Lamaluta, Minggu (29/12/2019).
Salah satu investor dari PT Lahan Abadi Mandiri lewat Direktur Utama Joula Horman dan Onny Salahudin, lakukan presentasi di hadapan Pemkab Boltim dan Kadis Pariwisata Sulut tentang peluang investasi di Danau Mooat, di Grand Whiz Manado, Minggu (29/12/2019).
Joula Horman menyampaikan, sangat siap mendukung dunia pariwisata di Sulut, termasuk membantu masyarakat sekitar dengan berbagai program yang ada.
Ia mengharapkan adanya dukungan Bupati Boltim dan Jajaran, Gubernur Sulut terkait dengan berbagai ijin berinvestasi.
“Sangat diyakini untuk dunia Pariwisata di Sulut pasti ada kepastian untuk berinvestasi berdasarkan aturan yang ada,” ujar Joula Horman.
Horman sangat mengapresiasi kepedulian jajaran Pemprov Sulut dan Pemkab Boltim dalam memberikan masukan dan aturan sehingga semua bisa dan dapat dilaksanakan dengan baik ditahun 2020 nanti.
Hal yang sama diutarakan Onny Salahudin, bahwa untuk pengembangan wisata danau mooat, akan dibuat seperti di papua dan bali dimana alam kembali ke alam back to nature.
“Untuk pariwisata di danau mooat kita akan berdayakan masyarakat sekitar danau Mooat,” ujar Onny Salahudin.
Sementara Henry Kaitily selaku Kadis Pariwisata Sulut mengharapkan adanya sinergitas antara provinsi dan kabupaten yang diharapkan Gubernur dalam membangun pariwisata.
“Kami menyambut baik kegiatan di sektor pariwisata, karena pariwisata motor penggerak di Sulut sekaligus penggerak ekonomi karena diberbagai negara pariwisata hal utama,” ujar Henry Kaitjili.
(Riswan Hulalata)