Menpar Arief Yahya memimpin rapat terbatas bersama Bupati Minut Vonnie Panambunan dan pejabat terkait, di Likupang, Jumat (9/8/2019).
Minut, BeritaManado.com – Kementerian Pariwisata RI menetapkan Likupang di Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara, masuk dalam 5 destinasi wisata super prioritas di Indonesia.
Artinya, Likupang kini sejajar dengan 4 daerah wisata lainnya yang telah lebih dulu ditetapkan yaitu Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara, Borobudur di Provinsi Jawa Tengah, Mandalika di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Labuan Bajo di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menteri Pariwisata RI Arief Yahya, dalam rapat terbatas di Likupang, Jumat (9/8/2019) mengatakan, terpilihnya Likupang dilihat dari pertumbuhan pariwisata Sulawesi Utara dari tahun 2013-2018 yang mengalami peningkatan lima kali lipat.
“Kalau pertumbuhan pariwisata nasional hanya 67%, tapi Sulut capai 518%. Satu-satunya provinsi yang diberikan penghargaan oleh Kementerian Pariwisata sebagai Rocky of The Year, The Rising Star. Provinsi dengan pertumbuhan pariwisata tercepat di Indonesia. Jadi tidak salah jika masuk 5 destinasi super prioritas,” ujar Menpar Arief Yahya.
Untuk menjadi Bali baru, pemerintah pusat membantu Pemerintah Provinsi Sulut dan Kaupaten Minut dalam menyelesaikan infrastruktur dasar seperti perluasan Bandara Sam Ratulangi Manado dari kapasitas 2 juta penumpang menjadi 6 juta penumpang, pelebaran jalan dari bandara ke Likupang, penyediaan listrik, penyediaan air bersih, telepon dan internet.
Olehnya sesuai rekapitulasi Anggaran Infrastruktur PUPR pengembangan kawasan strategis pariwisata nasional, diajukan total bantuan anggaran untuk tahun 2019 sebesar Rp1,7 triliun, dan tahun 2020 Rp7,1 triliun.
Minut sendiri tahun 2019 diusulkan mendapat bantuan Rp238 miliar dan tahun 2020 naik mencapai Rp438 miliar.
Anggaran tersebut untuk sumber daya air, bina marga, cipta karya, dan perumahan.
“Usulan anggaran yang dialokasikan pada 2020 sebesar Rp6,4 triliun untuk 4 destinasi wisata super prioritas. Kalau ditambah KEK Likupang, maka jadi Rp7,1 triliun. Nah, pemerintah Sulut boleh minta bantuan sampai Rp2 triliun seperti pengembangan wisata Danau Toba,” kata Menpar kemudian menegaskan bahwa semua infrastruktur tersebut harus selesai tahun 2020.
Sementara untuk meningkatkan jumlah wisatawan, maka pemerintah daerah perlu quick wins di antaranya penambahan 8 selfie spot baru, iven mingguan Agustus-Desember 2019, event terbesar tahunan, penataan ruang publik tahun 2020.
Terkait hal itu, Menpar Arief Yahya meminta pemerintah daerah agar sering mengunjungi daerah-daerah yang memiliki banyak iven seperti yang rutin digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur, dan Provinsi Bali.
“Lihat kegiatan mereka, dan implementasikan di daerah. Pariwisata harus memiliki warna daerahnya seperti di Sulut yang banyak adat dan budayanya dapat dikembangkan dan menjadi ikon daerah dengan membuat iven karena akan meningkatkan pendapatan per kapita. Manfaatkan masyarakat sekitar untuk pengembangan pariwisata karena masyarakat sekitar menjadi benteng pariwisata. Masyarakat perlu ditingkatkan SDM (sumber daya manusia),” pesan Yahya.
Rapat terbatas tersebut dihadiri Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Dr Ir H Khalawi, Bupati Minut Vonnie Anneke Panambunan, Sekda Minut Jemmy Kuhu, Kadis Lingkungan Hidup Sulut Marly Gumalag, Kadishub dan Infokom Sulut Lynda Wantania, Kadis Pariwisata Minut Audy Sambul, Kadis Pertanian dan Peternakan Minut Wangke Karundeng, Dandim 1310/Bitung Letkol Inf Kusnandar Hidayat, Business Development Executive PT Minahasa Permai Resort Development Syailendra Kamdani sebagai salah satu pengembang pariwisata, serta instansi terkait lainnya.
Usai rapat terbatas, Menpar Arief Yahya dan Bupati Minut Vonnie Panambunan melakukan penanaman pohon.
Bupati Minut Vonnie Anneke Panambunan dalam laporannya mengatakan, perkembangan pariwisata di Minut terus alami peningkatan yaitu dari tahun 2016 sebanyak 14 ribu wisatawan, tahun 2017 sebanyak 19 ribu wisatawan dan tahun 2018 menjadi 71 ribu wisatawan.
“Pemerintah daerah sangat mendukung KEK Likupang. Kami mohon dukungan pemerintah pusat dan rencana pelaksanaan Festival Likupang 2020 dan pembenahan pariwisata dan terkait dana secara detail akan diusulkan secara khusus,” ujar Panambunan.
(Finda Muhtar)