Manado – Pengamat politik dan pemerintahan Sulawesi Utara (Sulut), Dr Ferry Liando SIP MSi memberikan pernyataan pedas terkait dengan slogan-slogan pembangunan yang selama ini disuarakan oleh pemerintah yang ada, baik tingkat kabupaten/kota maupun provinsi.
“Membangun daerah, tidak cukup dengan sloganan namun belakangan ini pemerintah gemar membuat slogan, seperti pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang membuat slogan membangun tanpa korupsi. Nyatanya menurut data badan pemeriksa Keuangan (BPK) ternya sulut belum bersih dari korupsi,” kata akasemisi Fisip Unsrat ini.
Bukan hanya pemprov yang disoroti Liando melaikan pemkab dan pemkot juga. “Manado bikin slogan kota menyenangkan, nyatanya setiap hari publik frustasi dgn kemacetan dan tindakan kriminal. Bahkan kepolisian daerah (Polda) bikin slogan brenti jo bagate. Nyatanya, jangankan rakyat biasa, polisi saja banyak yang kedapatan mabuk-mabukan,” papar Liando.
Parahnya lagi adalah slogan itu tidak diikuti degan pembuatan kebijakan seperti peraturan daerah (perda) untuk dijadikan dasar pijakan dari publik. Misalnya sangsi apa bagi penjual, pemasok dan pemabuk. “Slogan tdk akan pernah memecahkan masalah” kata Liando.
Sementara itu maraknya tindakan kriminal karena kegagalan pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan. “Pelaku kejahatan kebanyakan frustasi akibat himpitan ekonomi. Investasi belum leluasa hadir di daerah ini akibat minimnya infrasruktur dan buruknya pelayanan publik,” tutup Liando.(jkf)