TOMOHON- Letusan Gunung Lokon di Provinsi Sulawesi Utara mulai jatuh di areal perkebunan hortikultura milik warga yang ada di Kelurahan Kakaskasen dan Wailan, Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon.
Sebagaimana terpantau Rabu, rata-rata tanaman hortikultura milik warga yang ada di kaki Gunung Lokon, tertutup debu tipis akibat letusan yang terjadi sejak Selasa (20/9) malam. Bahkan hingga Rabu (21/9) pagi, beberapa letusan debu Gunung Lokon juga sempat jatuh di areal perkebunan yang jaraknya hanya sekitar 3-4 kilometer dari kawah Tompaluan, Gunung Lokon.
Dikhawatirkan warga, bila intensitas jatuhnya debu vulkanis terus berlangsung, daun tanaman sayur akan berubah warna dan akan muncul bercak-bercan kehitaman. “Kalau sudah berubah warna, mana mungkin akan laku terjual. Kalaupun itu terjual pasti dijual dengan harga murah,” ujar Benny Kambey, petani sayur Kelurahan Wailan, Kecamatan Tomohon Utara.
Lain halnya dikatakan Jemmy, seorang pekerja harian di areal perkebunan sayur di kaki Gunung Lokon. Menurutnya, tanaman sayur yang ditanam rencananya akan dipanen akhir bulan ini. Beberapa jenis lainnya seperti bunga kol, wortel, petsai dan bunga-bungaan diperkirakan akan dipanen jelang hari raya natal.
“Kalau terus diguyur hujan debu, sudah pasti kami akan gagal panen karena tanamannya akan menjadi rusak,” imbuhnya. Dia juga memprediksi bila rusaknya tanaman sayur akan memicu naiknya harga sayur di pasar tradisional ataupun di supermarket.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon, Farid Ruskanda Bina, di Tomohon, Rabu, mengatakan berubahnya pola embusan angin yang mengakibatkan meterial letusan jatuh tak jauh dari kawah Tompaluan..(niel)