BITUNG—Sudah menjadi pergumulan dari tahun ketahun bagi camat Lembeh Utara (Lembut), Frangky Ladi jika delapan kelurahan dari sepuluh kelurahan yang ada dalam wilayahnya kekurangan tenaga PNS. Sehingga ada lurah yang notabene adalah PNS di delapan kelurahan tersebut harus merangkap semua jabatan yang ada, berbeda dengan kondisi kantor kelurahan yang lain, boleh dikatan tiap bagian memiliki pejabat yang berbeda.
Tentu hal ini sangat bertolak belakang dengan kondisi kantor-kantor kelurahan yang ada di wilayah kota Bitung lainnya, yang pasti memiliki tenaga PNS jauh dari mencukupi. Namun anehnya di Lembut tenaga PNS yang mau mengabdikan diri untuk masyarakat disana sangat langka bahkan boleh dikatakan dari tahun ke tahun jumlah PNS yang ada terus mengalami pengurngan.
Karena PNS yang bersangkutan meminta untuk dipindahkan dari lokasi tersebut dan memilih tempat tugas yang dianggapnya lebih menyengkan dan tidak terpencil seperti di Lembut. “Ya mau dibilang apa, semua kan tergantung ke tiap pribadi PNS. Apa murni masuk PNS untuk melayani atau hanya sekedar mencari jaminan hidup di masa tua,” kata Ladi, Sabtu (20/8).
Menurut Ladi, idealnya di wilyahnya paling tidak dibutuhkan 42 orang tenaga PNS tapi kenyataannya yang mau dan tetap bertahan melayani masyarakat hanya ada 28 PNS, sehingga mau tidak mau delapan lurah harus sendiri dalam menjalnkan tugas pemerintahan. “Setiap harinya kita meminta bantuan kepada tiap kepala lingkungan untuk membantu lurah jika ada pekerjaan yang perlu dibantu, begitupula dengan masyrakat kadangkala kita libatkan juga dalam membantu tugas lurah di kantor. Dan hal tersebut tetap berjalan hingga saat ini,” katanya.
Pun demikian Ladi mengaku pelayana di delapan kecamatan tersebut tetap berjalan dengan optimal tanpa menemuai kendala, kendati setiap hari lurah harus merangkap sekertaris, administrasi, staf hingga ke bagian cleaning service. Ironi dan memilukan ketika suasana di delapan kelurahan yang ada di Lembut ini di bandingkan dengan suasana kantor lurah lain atau kantor SKPD yang ada di Pemkot Bitung yang kita ketahuai bertaburan dengan tenaga PNS.
Yang boleh dikatakan sebagian hanya datang untuk duduk dan mengisi apsen sambil menunggu jam pulang tanpa jelas apa yang harus dikerjkan. Sementara di Lembut tenaga PNS sangat dibutuhakan ketimbang hanya duduk sambil bercerita, baca koran atau jalan-jalan bahkan nongkrong di warung tanpa tujuan yang jelas.(en)