Boltim, BeritaManado.com – Wakil ketua I DPRD Boltim Medy Lensun ST, meminta Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) untuk mempertimbangkan ulang instruksi salat berjamaah saat Ramadan dan Idulfitri di masjid atau di lapangan terbuka di tengah pandemi virus corona.
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, beribadah di masjid maupun di gereja disaat umat dunia maupun Indonesia berada dalam bahaya pandemi yang sangat cepat menular, dan ada begitu banyak OTG merupakan kebijakan yang tidak tepat.
“Saya pikir instruksi ini harus dikaji lagi, sangat lucu ketika Boltim sudah ada positif (hasil test ke tiga dinyatakan negative) dan kotamobagu menjadi transmisi lokal kok malah di Boltim bikin kebijakan konyol.”
“Tidak ada yang bisa menjamin keamanan warga disaat mereka berkumpul. Selain Pakai masker, social distancing dan physical distancing merupakan cara utama memutuskan penyebaran COVID-19,” ujar Medy Lensun, Senin (18/05/2020).
Menurutnya, di tengah pandemic COVID-19 yang sudah memakan korban ribuan orang, janganlah bertaruh nyawa disaat seperti ini, justru yang dibutuhkan adalah kedisiplinan dalam mengikuti anjuran pemerintah.
Namun mantan wakil Bupati ini tidak membatasi orang beribadah, bila merasa yakin dan nyaman dirinya mempersilahkan.
“Semua kembali ke diri kita masing-masing yang bertanggung jawab terhadap keselamatan diri kita,” ucap Medy lagi.
Medy justru meminta kepada pemerintah untuk lebih melihat perjuangan para medis yang bertaruh nyawa berbulan-bulan meningalkan keluarga demi orang lain, sementara yang sehat malah meremehken kesehatan mereka.
“Saya tau bahwa saat seperti ini tidak ada yg mudah, semua keputusan mengandung resiko, tapi alangkah baiknya ikuti anjuran pemerintah (menteri agama) untuk tidak berkumpul entah itu di ruangan atau di lapangan, karena rentan. Intinya saya mendukung imbauan Menag,” tandas Medy Lensun.
Sebelumnya, Bupati Sehan Landjar memberikan sinyal kepada masyarakat Boltim pada pelaksanaan Sholat Ied tahun ini boleh dilaksanakan secara berjamaah.
Namun pihaknya masih akan berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya dalam mempertimbangkan pelaksanaan Shalat Idul Fitri yang lazimnya dilaksanakan secara berjamaah, baik di masjid ataupun di lapangan nanti dengan menunggu Fatwa MUI maupun kementerian agama.
Bila nanti diizinkan untuk sholat berjamaah, kata Sehan akan menginstruksikan pelaksanaan Sholat Ied di tanah lapang luas dari masing-masing kecamatan yang ada.
“Rencananya Sholat Ied di Boltim dilaksanakan di lapangan di tiap kecamatan yang tersebar di Boltim,” ujar Sehan Landjar.
Sehan pun berharap, menteri agama bisa maupun Majelis Ulama Indonesia mengizinkankan pelaksanaan Sholat Ied berjamaah di lapangan bisa terwujud.
(RiswanHulalata)