
Minahasa, BeritaManado.com – Setelah sukses dengan panen perdana tomat lokal Gustavi pada November 2024, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) kini merayakan Panen Raya Katrili 2025 di Desa Tonsewer, Kecamatan Tompaso Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Senin (26/5/2025).
Panen raya ini menandakan kontribusi PGE area Lahendong dalam mendukung ketahanan pangan berbasis partisipasi masyarakat lokal.
Dalam acara ini terdapat empat komoditas lokal yang dipanen, yakni tomat Gustavi, bawang merah, kacang batik, dan padi.
Keempat komoditas pertanian itu ditanam dengan menggunakan booster Katrili, sebuah inovasi produk pertanian yang dikembangkan dari sisa endapan panas bumi hasil kolaborasi PGE area Lahendong dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Perayaan panen raya ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, diantaranya Bupati Minahasa Robby Dondokambey, Wakil Bupati Minahasa Vanda Sarundajang, perwakilan Kodam XIII/Merdeka, Dewan Pertimbangan Proper KLHK Prof. Ir. Joni Hermana, M.Sc.ES., Ph.D., Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Ahmad Yani, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerjasama Fakultas Teknik UGM Ir. Ali Awaludin, ST, M.Eng., Ph.D., IPU., ACPE., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni Fakultas Teknik Pertanian UGM, Dr. Sri Rahayoe, S.T.P., M.P., Ketua Tim Penelitian Katrili Ir. Pri Utami, M.Sc., Ph.D., IPM., tim peneliti UGM, perwakilan pemerintah daerah, dan kelompok petani mitra.
Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Ahmad Yani mengatakan bahwa acara panen raya ini menjadi bukti nyata bagaimana potensi energi panas bumi dapat memberikan manfaat yang lebih dari sekadar pembangkitan listrik.
Ahmad Yani mengatakan PGE telah hadir di Lahendong, Sulawesi Utara, sudah sejak 2001.
Selama rentang waktu tersebut, ia mengatakan, PGE selalu membangun kolaborasi dan sinergi dengan masyarakat sekitar area.
“Dari interaksi tersebut, muncul ide-ide yang kami teliti dan kembangkan bersama UGM sebagai kontribusi kami untuk membantu para petani. Ini adalah implementasi dari visi kami untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan ketahanan pangan nasional,” kata Ahmad Yani dalam sambutannya.
Para petani yang dilibatkan dalam kegiatan ini berasal dari dua kelompok tani, yakni Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) dan Gereja Masehi Injil di Minahasa (GMIM).
Para kelompok tani ini berasal dari berbagai desa di sekitar Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) PGE Area Lahendong.
Bupati Minahasa Robby Dondokambey menyambut positif pelaksanaan panen raya dan pemanfaatan booster Katrili.
Robby juga mengaku, sebagai alumni UGM, Ia merasa bangga bisa menjadi bagian penting dalam mendukung ketahanan pangan di daerah yang dipimpinnya.
Robby juga menyebut inisiatif panen raya seperti ini menjadi bagian dari implementasi nyata terhadap semangat gotong royong yang terus dijaga di daerahnya.
“Inisiasi kegiatan ini, sinergi antara dunia usaha, masyarakat, dan pemerintah, merupakan bagian yang sangat penting dalam menyukseskan berbagai program strategis, termasuk dalam gerakan menanam, penguatan ketahanan pangan, dan pengendalian inflasi daerah,” ujarnya.
Sebelum panen raya ini, para petani bersama tim peneliti UGM melakukan uji coba dalam memanfaatkan booster Katrili.
Uji coba ini dilakukan di lahan percontohan atau demonstration plot/demplot milik PGE area Lahendong di Desa Tonsewer dan Tonsewer Selatan.
Dari empat komoditas tanaman, melakukan uji coba dalam tiga perlakuan berbeda, yakni: (1) hanya menggunakan pupuk kimia; (2) hanya menggunakan booster Katrili; dan (3) kombinasi keduanya.
“Kami merasakan langsung manfaatnya. Tanaman menjadi lebih tahan terhadap hama dan penyakit, tampilan fisik buah tomat lebih besar, dan hasil pertanian semakin meningkat secara signifikan. Selain itu penggunaan booster Katrili ini telah menghemat secara ekonomi karena biaya untuk pembelian pupuk menjadi berkurang hampir 20-30 persen,” kata Rommi Seran, wakil dari Kelompok Tani GMIM.
Sementara itu Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Teknik UGM Ir. Ali Awaludin, ST, M.Eng., Ph.D., IPU., ACPE. menjelaskan booster Katrili ini adalah bentuk nyata dari pemanfaatan sumber daya lokal sebagai solusi permasalahan pertanian.
“Inilah yang perlu kita yakini, bahwa solusi atas berbagai masalah ada di sekitar kita. Tinggal bagaimana kita mengubah mindset dan mengajak teman-teman kampus maupun industri untuk bersama-sama menemukan solusi tersebut,” kata Ali Awaludin.
Panen Raya Katrili: Perayaan Kearifan Lokal
Secara keseluruhan, gelaran Panen Raya Katrili 2025 ini menjadi agenda bagi perayaan kearifan budaya lokal.
Pada acara ini para peserta yang hadir disuguhkan sajian gastronomi lokal melalui hidangan khas dari hasil bumi sendiri, seperti nasi jaha dan ayam buluh.
Terakhir, pesta rakyat ditutup dengan penampilan tari Katrili, tarian khas Minahasa yang ditarikan muda-mudi di sana secara berpasangan sebagai bentuk selebrasi dan ucapan syukur.
Ke depan, PGE berharap booster Katrili dapat menjadi bagian dari strategi besar bukan hanya dalam mendorong produktivitas pertanian, tetapi juga pemanfaatan energi panas bumi secara lebih luas.
“Di PGE, kami percaya masih banyak peluang untuk mewujudkan ketahanan energi dan pangan nasional yang mandiri. Ke depan, bisnis panas bumi kami tidak hanya fokus pada listrik, tetapi juga ‘Beyond Electricity’, yang dapat berkontribusi secara positif di berbagai sektor, termasuk pertanian, pariwisata, dan sebagainya. Tentunya, tujuan ini hanya dapat tercapai melalui kolaborasi dan penelitian berkelanjutan, agar hasilnya dapat bermanfaat bagi masyarakat luas,” tutup Ahmad Yani.
(***/srisurya)