Barcelona — Pecatur Pelatnas Indonesia termuda Laysa Latifah, 15 thn, meraih Norma WIM Pertamanya pada turnamen catur VIII Sunway Sitges International Chess Festival di Barcelona, Spanyol, 13-23 Desember 2021.
Laysa tampil trenginas pada lima babak pertamanya dengan merebut 3,5 poin dari 5 pecatur putra yang 4 di antaranya bergelar IM dan 1 FM.
Laysa mengalahkan IM Raahil Mullick (IND 2323), IM Yovann Gatineau (FRA 2384), FM Aditya Samant (IND 2328), remis dengan IM Peter Meister (GER 2359), dan kalah dari IM Renato Quintilano Pinto (BRA 2466).
Sekiranya ia merebut 2 poin saja (remis semua) dari 4 babak berikutnya, maka Norma WGM bakal diraihnya tanpa perlu melalui Norma WIM dulu.
Sayang Laysa kalah tiga kali beruntun.
“Ia seharusnya main solid dulu, tidak perlu mencari menang terus,” kata pelatih asing GM Ruslan Scherbakov di Bekasi.
Baru pada babak 9 Laysa merebut setengah poin lagi dari Simon Knudsen (GER 2171).
Ternyata dengan rating rata-rata lawan nya yang mencapai 2334 setelah sembilan babak, Laysa hanya butuh 3,5 poin saja untuk meraih Norma WIM pertamanya alias kelebihan setengah poin.
Laysa yang adik kandung dari Ummi Fisabilillah meraih Norma WGM keduanya di tempat yang sama ini memang sangat berbakat tapi kurang pengalaman.
Jadi ujicoba ke Barcelona bagi 8 pecatur putra dan 8 pecatur putri Indonesia ini sangat bermanfaat.
Terima kasih kepada Kemenpora yang memungkinkan Pelatnas dan ujicoba ini berjalan sukses.
Maju terus catur Indonesia. Catur Yes, Indonesia Jaya!
(***/rds)