Risat Sanger SIP, Wakil Ketua PSI Sulut
Manado – Kolusi Korupsi Nepotisme (KKN), tiga rangkaian kata itu tak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Ketika ada kolusi, disitu pasti ada peluang untuk korupsi dan nepotisme.
Namun seiring berjalannya waktu, korupsi paling terdepan yang menjadi permasalahan di Indonesia saat ini. Akibat praktek korupsi tersebut merugikan banyak orang, sehingga harus menjadi perhatian khusus semua pihak, terutama lembaga penegak hukum.
Kini korupsi seolah ‘tumbuh subur’ bak jamur di musim hujan, tumbuh di elit pemerintah, praktisi politik, birokrat, Kepala Daerah, di internal Perguruan Tinggi, tokoh agama, hingga ke instansi Penegak Hukum, korupsi terus bertumbuh.
Menurut Risat Sanger, SIP Wakil Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sulut, korupsi merupakan tindakan luar biasa yang harus dilawan rakyat, karena tindakan ini sangat-sangat merugikan bangsa.
”Iya, melawan korupsi itu bukan hanya tugas KPK, atau lembaga penegak hukum lainnya. Tapi telah menjadi urusan kita semua, karena ini masuk ke ranah publik, maka yang dirugikan dari praktek korupsi ini adalah rakyat,” ujar politisi muda ini.
Risat menambahkan, sangat mudah untuk menghindari korupsi yang ada, kita jangan membayar uang suap.
“langkah yang paling gampang untuk melawan korupsi, Jangan mau bila disuruh menyerahkan uang suap. baik pemberi suap dan penerima suap adalah koruptor” tuturnya.
Lanjutnya, menyerahkan uang suap meskipun itu kecil dan meski hanya menjalankan perintah atasan, tetap akan dihukum. (yusak)