Manado – Pelaksanaan kegiatan kampanye yang panjang yakni 101 hari dipastikan memakan anggaran yang tidak kecil. Apalagi para pasangan calon tidak dibatasi untuk bertatap muka langsung dengan masyarakat.
Mobilisasi yang tinggi tentu membutuhkan biaya. Belum lagi keperluan lain diluar APK dan kampanye media yang memang dibiayai negara. Bertujuan untuk menghindari politik uang, kampanye yang panjang ini justru menimbulkan dugaan terjadinya pembohongan publik.
Kecurigaan ini muncul karena pada laporan awal dana kampanye, para pasangan calon mencantumkan nominal yang kecil.
Memastikan hal ini, Ketua KPU Manado, Eugenius Paransi yang dimintai keterangan mengatakan bahwa dana ini baru dana awal dan masih akan berkembang.
“Untuk dana kampanye, sesuai kesepakatan di Aston, ada sekitaran 7 M lebih yang akan dibiayai oleh para pasangan calon. Dana yang mereka laporkan di awal ini belum termasuk dengan sumbangan dari pribadi atau swasta atau kelompok. Jadi dana ini masih akan bertambah,” ujar Eugenius Paransi kepada BeritaManado.com, Rabu (9/9/2015).
Lanjutnya, para pasangan calon masih akan melaporkan jumlah dana yang masuk baik dari pribadi maupun pihak swasta pada Oktober mendatang.
“Nanti laporan dana kampanye akan diserahkan lagi bulan Oktober. Jadi tambahan dana termasuk sumbangan akan dimasukkan ke laporan tersebut. Lalu laporan itu juga akan di-audit oleh Tim yang ditunjuk KPU untuk memastikan tidak ada yang disembunyikan atau tidak ada kesalahan apapun dari laporan tersebut,” tuturnya. (srisuryapertama)