Minsel, BeritaManado.com – Jumlah penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Amurang di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara mencapai 244 orang, sampai Senin (16/10/2023).
Jumlah tersebut telah melebihi total kapasitas Lapas Amurang yang hanya sebesar 182 orang.
“Jadi, Lapas Amurang mengalami kelebihan penghuni mencapai 34,07 persen,” kata Fentje Mamirahi SPd, Kalapas Amurang kepada BeritaManado.com.
Namun demikian, Kalapas Amurang mengatakan bahwa tidak ada masalah terkait pemenuhan makan minum para warga binaan.
“Kalau kebutuhan makan minum tidak apa-apa, semua sudah terhitung, karena negara bertanggungjawab,” ucap Fentje.
“Jadi perhitungan makanan itu sudah siap,” kata dia lagi.
Penghuni Lapas Amurang
Sementara, terkait blok hunian, menurut Fentje Mamirahi, masih bisa mencukupi, meskipun banyak napi titipan selain yang sudah inkrah.
“Warga Binaan masih bisa tidur dengan baik, secara manusiawi,” ujar Kalapas Amurang.
Dikatakan Kalapas Fentje Mamirahi, kelebihan penghuni di Lapas Amurang yang berasal dari Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Minahasa Tenggara, bukan tanggung jawab mereka.
“Itu tanggung jawab ada pada Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan sementara kami di Lapas adalah tempat terakhir, kami tidak bisa, menolak jika ada napi yang dikirim,” kata dia.
“Jadi, tidak bisa dipungkiri, kelebihan penghuni ini sudah menjadi masalah nasional dan bukan masalah daerah,” ujarnya lagi.
Namun, tetap ada upaya yang dilakukan pihak Lapas Amurang untuk mengurangi kelebihan penghuni.
“Salah satu upaya adalah dengan melakukan pemindahan ke Lapas lain, baik itu karena permintaan keluarga, pemindahan dalam rangka pembinaan dan pemindahan atas pertimbangan keamanan,” jelasnya.
Pembinaan
Pembinaan yang paling utama dilakukan Lapas Amurang, adalah pembinaan kerohanian.
Untuk yang umat Muslim diberikan kesempatan untuk melakukan pengajian.
“Tempat waduh, ada pembagian Al Quran, pembagian Sajadah untuk warga binaan Muslim,” ungkap Fentje Mamirahi.
“Sementara, warga binaan Kristen ada pembelian tempat duduk, sound System dan mungkin berikut akan ada penambahan kursi,” kata dia.
Selain pembinaan kerohanian, warga binaan juga diberikan kesempatan untuk mengasah keterampilan mereka.
“Keterampilan berkebun dan keterampilan pertukangan selalu diasah ke warga binaan, agar kedepan ketika kembali ke masyarakat mereka sudah siap,” pungkasnya.
TamuraWatung