Manado, BeritaManado.com — Warga Manado yang bermukim di kompleks Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Kamis (8/7/2021) siang melakukan demo menolak pembangunan Shelter Base Ops Pangkalan Udara Sam Ratulangi.
Tak hanya itu, warga yang tidak puas hanya dengan mengangkat spanduk dan berorasi akhirnya terlibat bentrok dengan anggota TNI Angkatan Udara yang disiagakan mengamankan lingkungan militer Sherlter Base Ops.
Adapun alasan warga yang datang ke lokasi sengketa bahwa lahan yang diatasnya dibangun Shelter Base adalah tanah Garapan.
Beruntung, berkat kesiapsiagaan anggtoa TNI AU di Lanud Sam Ratulangi, bentrok dengan warga tersebut dapat dikendalikan dan tanpa ada korban.
Ini adalah skenario latihan pasukan penindak huru hara Lanud Sam Ratulangi Manado.
Komandan Lanud Sam Ratulangi Manado Marsma Mohamad Satriyo Utomo mengatakan bahwa dalam situasi tertentu seperti menghadapi bentrok dengan warga, maka anggotanya yang tergabugn dalam Pasukan Huru Hara (PHH) telah dilatih sedemikian rupa agar dalam melakukan pencegahan dan penindakan sebisa mungkin tidak terjadi korban jiwa dan harta.
“Personel kami akan selalu siap siaga melakukan pengamanan objek-objek vital yang ada di Lanud Sam Ratulangi maupun seluruh area Bandara Internasional Sam Ratulangi. Untuk memiliki kemampuan tersebut, maka latihan rutin akan dilakukan scara berkala. Semoga dalam simulasi penanganan huru hara ini dapat meningkatkan kemampuan prajurit dalam menghadapi berbagai dinamika di lapangan,” harap Marsma Mohamad Satriyo Utomo SH yang juga lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1995 ini.
(***/Frangki Wullur)