TOMOHON, beritamanado.com – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tomohon Syerly Sompotan melantik Palang Merah Remaja (PMR) Wira SMK Negeri 1 Tomohon, Rabu (30/05/2018).
Sompotan dalam sambutanya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak sekolah khususnya Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Tomohon Jutje Worung SPd dan juga guru-guru yang telah menerima pembentukan PMR dalam rangka memajukan peran relawan untuk misi kemanusiaan ini.
Ketua PMI yang akrab disapa Bunda SAS juga berharap PMR ini akan menjadi generasi berkarakter kepalangmerahan yang memiliki kepekaan sosial dan nilai-nilai kemanusiaan. “Yang terpenting pula sebagai pengurus, anggota dan kader PMI/PMR adalah sekecil apapun tindakan kita, maka kita sudah berusaha meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan kita,” ungkapnya.
Ditambahkannya, adik-adik sebagai PMR diharapkan untuk berperan aktif terhadap program penanggulangan bahaya HIV/AIDS dan penyalahgunaan NAPZA di lingkungan sekolah, karena bukan tidak mungkin belakangan ini praktek penyalahgunaan NAPZA telah masuk di daerah kita Sulawesi Utara. PMR selaku wadah kemanusiaan harus berani menyatakan tolak terhadap penyalagunaan narkoba.
“Kedua, saya mengajak adik-adik pengurus dan para kader PMR agar mampu menjadi teladan dan menjadi pelopor di sekolah, di keluarga maupun di lingkungan masyarakat dengan mengedepankan sikap disiplin dalam bersikap dan mau menolong sesamanya,” pungkasnya.
(ReckyPelealu)
TOMOHON, beritamanado.com – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tomohon Syerly Sompotan melantik Palang Merah Remaja (PMR) Wira SMK Negeri 1 Tomohon, Rabu (30/05/2018).
Sompotan dalam sambutanya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak sekolah khususnya Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Tomohon Jutje Worung SPd dan juga guru-guru yang telah menerima pembentukan PMR dalam rangka memajukan peran relawan untuk misi kemanusiaan ini.
Ketua PMI yang akrab disapa Bunda SAS juga berharap PMR ini akan menjadi generasi berkarakter kepalangmerahan yang memiliki kepekaan sosial dan nilai-nilai kemanusiaan. “Yang terpenting pula sebagai pengurus, anggota dan kader PMI/PMR adalah sekecil apapun tindakan kita, maka kita sudah berusaha meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan kita,” ungkapnya.
Ditambahkannya, adik-adik sebagai PMR diharapkan untuk berperan aktif terhadap program penanggulangan bahaya HIV/AIDS dan penyalahgunaan NAPZA di lingkungan sekolah, karena bukan tidak mungkin belakangan ini praktek penyalahgunaan NAPZA telah masuk di daerah kita Sulawesi Utara. PMR selaku wadah kemanusiaan harus berani menyatakan tolak terhadap penyalagunaan narkoba.
“Kedua, saya mengajak adik-adik pengurus dan para kader PMR agar mampu menjadi teladan dan menjadi pelopor di sekolah, di keluarga maupun di lingkungan masyarakat dengan mengedepankan sikap disiplin dalam bersikap dan mau menolong sesamanya,” pungkasnya.
(ReckyPelealu)