Amurang—Janji Aliansi Reformasi Peduli Masyarakat Minahasa Selatan (ARPMM) untuk melakukan demo kembali terbukti. Hanya saja, demo yang dipimpin Nico Lonteng, SPd dan Treny Rungkat itu hanya sekitar puluhan orang. Berbeda dengan demo kedua yang dipimpin Drs Arie Pasla, sangat banyak.
Tuntutan ARPMM tersebut, adalah menghadirkan Bupati Minsel, Wakil Bupati Minsel dan Sekda Drs MC Kairupan. Hanya saja, sampai berita ini diposting tidak ada yang hadir dari tuntutan mereka.
Menariknya, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Drs Danny Rindengan yang telah menunggu sejak pukul 11.00 di depan Kantor Bupati justru menjadi tontonan para pendemo. Mereka (pendemo, red) justru tidak menerima penyampaian Asisten I.
‘’Kami tak mau mendengar sambutan Asisten I. Sebab, kami ingin kehadiran bupati, wakil bupati dan Sekda Drs MC Kairupan. Kalau pak Asisten I tak perlu. Dan kami tak mau mendengar suaranya,’’ kata Treny Rungkat, salah satu pimpinan demo.
Lanjut Rungkat, bahwa kami tak akan pulang kalau tuntutan kami menghadirkan oknum-oknum diatas juga tak terlihat. Maka, kami tetap akan duduk disini.
Sebelumnya, puluhan pendemo yang datang tak diizinkan masuk di Kantor Bupati Minsel. Namun, setelah ada pembicaraan dengan Kapolres Minsel AKBP Sumitro, SH dan Kepala Badan Kesbangpol Drs Alex Slat. Barulah, kami diberi izin masuk. Tetapi, tidak bole anarkis saat berada didalam. Kalau juga anarkis, maka pihak kepolisian akan memproses sesuai hukum.
‘’Kami akan selalu santun dalam menyampaikan kata-kata di Waleta. Bahkan, kalau terjadi anarkis, maka silahkan proses sesuai hukum yang berlaku,’’ sebut Rungkat.
Menariknya, demo puluhan warga yang mengatasnamakan ARPMM langsung dikawal ketat pihak kepolisian, Sat Pol PP. Menariknya, pendukung bupati Tetty Paruntu yang juga terlihat lebih banyak dari pendemo hanya berdiri tanpa perlawanan. (and)