Manado – Sepasang kupu-kupu yang merupakan insecta endemik dari Kabupaten Sangihe hidup di ruangan Atrium Manado Town Square (Mantos). Sepasang kupu-kupu unik ini, mampu menarik perhatian ratusan pengunjung Mantos dalam acara North Sulawesi Tourism-Trade and Investment Expo 2012.
“Kupu-kupu ini, sengaja dipamerkan dalam upaya mempromosikan pariwisata Sulawesi Utara, di mana baru-baru saja, di acara Penas (Petani Nasional). Stand kita, mampu menjadi stand terbaik mewakili Sulawesi Utara,” ujar F.E. Parera yang telah mengembangbiakkan kupu-kupu endemik ini sejak tahun 1980-an dan kini sudah membuka taman kupu-kupu di Manokwari dan Bali.
Berbicara nilai bisnisnya Parera mengatakan,”kupu-kupu troides hypolitus ssp, sudah memiliki pasaran tersendiri dan saat ni permintaan banyak dari Thailand, Jepang dan Rusia,” ungkap Parera.
Sementara untuk pengembangbiakannya, “saya bisa kawinkan cuma lewat kedua tangan saya. Biasanya akan bertelur sekitar 52 dan kemungkinan gagalnya hanya sekitar 2-3 persen. Jadi dari fase telur hingga dewasa dibutuhkan waktu 29 hari saja,” tuturnya kepada beritamanado dengan semangat.
Namun ditegaskan Parera, bahwa promosi yang dilakukannya bukan demi kepentingan ekonomi (bisnis) belaka melainkan dalam upaya menambah daya tarik pariwisata. “Bahwa dari insecta juga bisa menjadi daya tarik turis asing. Untuk itu, saat ini saya hanya mengirim kupu-kupu ini maksimal 200 ekor untuk setiap negara, agar keunikan insecta ini tetap terjaga,” tutupnya. (cha)