Minut – Direktur Teknik dan Lingkungan, Mineral dan Batubara, Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhamad Hendrasto, sangat berharap Program Emas Rakyat Sejahtera (PERS) yang bebas merkuri dan sianida bisa jadi pilot project di Indonesia. Karena fasilitas tersebut merupakan kelanjutan Konvensi Minamata dengan tujuan ramah lingkungan.
“Kita kan sudah ada undang-undang pelarangan merkuri. Sianida juga. Tapi kalau kita melarang sesuatu kan harus ada solusinya. Ini (fasilitas tersebut, red) salah satu bagian dari solusi itu. Mudah-mudahan bisa jadi pilot project bagi yang lain. Terus terang masih banyak merkuri yang dipakai masyarakat karena mereka tidak bisa dilarang begitu saja, harus ada solusi. Nah ini salah satu solusinya. Semoga bisa berjalan dengan baik,” sambungnya, ” kata Muhamad Hendrasto saat mengunjungi lokasi tersebut di Tatelu, Kamis (13/4/2018).
Muhamad Hendrasto berharap, program ini nantinya bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat yang ada di Tatelu maupun di Tobongon serta ditempat lain yang ada di Sulut. “Undang-undang pelarangan merkuri kan sudah dibuat Peraturan Presiden-nya juga. Berharap Koperasi Batu Emas di Tatelu bisa juga menghimpun semua masyarakat untuk memanfaatkan teknologi ini. Kemudian lingkungan bisa diperhatikan dan manfaatnya bisa dirasakan masyarakat. Itu intinya,” ujar Muhamad Hendrasto.
Muhammad Hendrasto menambahkan bahwa, program ini patut untuk diapresiasi, karena sejak 2014 dimulai oleh Artisanal Gold Council (AGC), mereka selalu berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian ESDM. “Yang penting izinya, keamanannya, lingkungannya juga jelas dan mereka memberikan bantuan yang tentu bisa ada manfaatnya. Itu yang kami lihat memasuki tahun keempat, memang on progress,” terangnya.
Kedatangan Rombongan Kementerian ESDM dan Dinas ESDM Provinsi Sulut di site project PERS, disambut langsung AGC Country Representative, Hoetomo dan Hukum Tua Desa Tatelu John Lausan, Ketua Koperasi Batu Emas Henry Walukow dan Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Wilayah Sulut Lefrando Gosal.
Hoetomo yang dampingi Yolanda Hantari langsung memaparkan soal program AGC dan mekanisme pengoperasian peralatan di site project PERS tersebut.
Diketahui, PERS merupakan program peningkatan pembangunan sektor Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas mata pencaharian, lingkungan, dan kesehatan bagi komunitas PESK di wilayah program di Indonesia. Program ini didanai oleh Global Affairs Canada (GAC) bekerjasama dengan pemerintah Indonesia dan diimplementasikan oleh AGC. Di Sulut, dalam menjalankan program ini AGC dibantu mitra lokal mereka, AMAN Wilayah Sulut.
(***/)