Supit ketika diterima salah satu staf Gudang Bulog Kota Bitung (foto beritamanado)
Bitung – Ketua DPRD Kota Bitung, Lourensius Supit tak menyangka jika niat baiknya untuk bersilaturahmi dengan pihak Gudang Bulog di Kelurahan Madidir Kecamatan Madidir dihadang seorang preman, Selasa (3/2/2015). Bahkan preman itu tak mengijinkan Supit bersama stafnya untuk masuk lokasi gudang dan melarang Satpam untuk membuka pintu pagar.
“Tidak ada yang boleh masuk karena saat ini tidak ada aktivitas,” kata preman tersebut kepada rombongan Supit.
Dua staf yang mendampingi Supit bersama sopir pun turun untuk menjelaskan kapada pria yang mengaku bekerja di Gudang Bolog soal maksud dan tujuan mereka datang. Namun rupanya pria yang hanya memakai kaos bergaris dan celana pendek itu tak mau tahu dan tetap tak mengijinkan Supit untuk masuk.
Melihat tindakan itu, Supit tak tinggal diam dan ikut turun memberikan pengertian jika kunjungannya hanya untuk melakukan silaturahmi. Namun pria itu menyatakan pimpinan Gudang Bulog tak ada ditempat jadi tak perlu masuk.
“Saya sebagai pimpinan DPRD apa salah jika ingin bersilaturahmi dengan Kepala Gunadng Bulog, kalau memang dia tidak ada kan ada staf. Kenapa harus dihalang-halangi,” kata Supit.
Supit mengaku, selain bersilaturahmi, dirinya juga ingin mengetahui seperti apa proses penyaluran beras yang dilakukan Gudang Bulog selama ini. Mengingat dirinya banyak mendapat keluhan soal penyaluran beras, ukuran berat kemasan dan kualitas beras.
“Apa salah jika saya sebagai anggota DPRD ingin mencari tahu soal itu semua sehingga harus dihalang-halangi,” katanya.
Pun sempat tak dihalang-halangi preman, namun Supit tetap diijinkan Satpam untuk masuk dan menemui salah satu staf. Dan ia sempat meninjau dari luar tumpukan beras Bulog yang tersusun rapi di salah satu gudang.
“Saya berkeinginan untuk mengukur timbangan beras-beras itu apakah beratnya sesuai dengan ukuran yang tertera di kemasan, tapi sayang katanya yang penggang kunci gudang tidak ada,” katanya dengan nada kecewa.(abinenobm)