Olly didampingi isteri Ritha Tamuntuan bersama rektor Ellen Kumaat, akademisi dan mahasiswa
Manado – Ketidaksiapan aparatur menerima dana desa dikelola untuk melaksanakan program pembangunan di desa diangkat Olly Dondokambey saat menyampaikan kuliah umum pada ratusan mahasiswa Fakultas Pertanian di auditorium Unsrat, Kamis (26/11/2015) siang.
Pada kuliah umum bertema: Membumikan Kemandirian Ekonomi dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa di Provinsi Sulawesi Utara, Olly mengatakan pemerintah bertekad mengangkat desa mandiri melalui Trisakti.
Foto bersama akademi Unsrat dan relawan GSM
“Kebijakan pemerintah pusat tentang dana desa, banyak keluhan bupati kepada presiden terkait penyaluran dana desa. Mereka takut. Tapi ada sikap pemerintah melalui Undang-Undang. Tapi harus jalan karena sudah diputuskan,” ujar Olly Dondokambey pada kuliah terbuka yang dihadiri Rektor Unsrat, Prof. Dr. Ir. Ellen Kumaat MSc. DEA, Dekan Fakultas Pertanian Unsrat, Prof. Dr. Ir Jantje Pelealu MS, Dr. Ir Semuel Ratag MP, Pdt. Herman Latuihamalo STh, Dr. Frangky Paat SP. MSi, Dr. Ferol Warouw SH. ST. M.Eng dan sejumlah akademisi.
Konsep Trisakti oleh Bung Karno lanjut Olly, ternyata tetap relevan dalam pembangunan moderen. Diakuinya, saat ini terjadi pelambatan ekonomi disebabkan pemerintah masih menyesuaikan dengan sistem baru.
“Setelah 1999 IMF keluar ekonomi kita lebih kuat. Saat ini terjadi pelambatan ekonomi tapi tidak seperti di Yunani. Sistem kebijakan pemerintahan yang baru berjalan, program masih sedikit terhambat. Penyerapan APBN 2015 belum maksimal akibat aturan dan kebijakan karena petugas yang menjalankan belum tersusun baik. Tahun depan pasti akan lebih baik,” terang Olly. (jerrypalohoon)