
Bitung, BeritaManado.com – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Utara (Sulut) menggelar sosialisasi program nasional Analog Switch Off (ASO) tahun 2022 di Kota Bitung, Senin (13/6/2022).
Sosialisasi melibatkan dua anggota DPRD Provinsi Sulut, yakni Fabian Kaloh dan Melki Pengemanan sebagai narasumber serta Kepala Dinas Kominfo Pemkot Bitung, Theodorus Rompas.
Sosialisasi itu digelar di Lantai IV Kantor Wali Kota Bitung dihadiri Komisioner KPID Sulut, Susanto Pengasihan Amisan, Meliany Rauw dan Merlyn Watulangkow.
Menurut Susanto, sosialisasi program nasional ASO gencar dilakukan agar masyarakat bisa mengetahui tentang adanya kebijakan soal perpindahan TV Analog ke TV Digital.
Lewat sosialisasi kata dia, semakin banyak masyarakat yang mengetahuinya dan bisa beradaptasi dengan program ASO.
“Maka dari kami sangat butuh bantuan dari pemerintah kota, kecamatan hingga kelurahan untuk menyampaikan ini ke masyarakat sampai ke tingkat bawah,” kata Susanto.
Juga kata Susanto, sosialisasi digelar sebagai bentuk dukungan untuk menyongsong era digital saat ini. Karena kata dia, ASO ini masih banyal belum diketahui masyarakat, sehingga butuh sosialisasi yang masif dan berkesinambungan.
“Untuk melakukan sosialisasi kita butuh berbagai sumber daya yang ada. Termasuk aparat pemerintah para ASN atau pun publik figur,” katanya.
Fabian dalam materinya menyampaikan, program nasional ASO selain penting untuk diketahui masyarakat, juga sejalan dengan visi-misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri-Hengky Honandar yakni Kota Digital.
Menurutnya, Bitung Kota Digital akan sangat memudahkan terkait dengan migrasi TV Analog ke TV Digital.
“Apalagi Pemerintah Kota Bitung sudah lebih dulu mensosialisasikan hal ini menyangkut dengan bantuan STB yang akan diberikan kepada warga miskin yang tentunya memenuhi syarat untuk diberikan bantuan tersebut,” katanya Fabian.
Politisi PDI Perjuangan ini juga mengatakan, dengan beralihnya ke TV Digital masyarakat tentunya akan disajikan siaran-siaran milik lembaga resmi yang bisa dinikmati masyarakat tanpa takut TV kabur atau semacamnya.
“Maka dari itu kami berharap pemerintah mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan menyiapkan data yang valid untuk penyerahan bantuan STB ini. Jangan sampai hanya mendata orang-orang dekat saja. Sementara untuk mereka yang membutuhkan hanya gigit jari. Harus tepat sasaran. Sosialisasi ini tujuannya agar para lurah juga sampaikan ke masyarakat soal program dan bantuan ini,” katanya.
Ia juga menyimpulkan, dengan migrasi ke TV Digital akan sangat menghemat frekuensi dan masyarakat akan siap dengan super smart society 5.0.
“Maka dari itu digitalisasi sudah sejak dini dipersiapkan dan itu harus dilakukan dari tingkat paling bawah,” katanya.
(abinenobm)