AMURANG—Seiring ada beberapa pejabat di Minsel terkait masalah korupsi. Maka, banyak tugas yang dilakukan SKPD ikut terbengkalai. Bahkan, pemanggilan Unit Tipikor Polres Minsel, atas beberapa kasus korupsi yang menjerat pejabat Minsel berjalan dengan baik.
Dugaan penyelewengan pejabat Minsel atas korupsi yang dilakukan diatas menjadi PR bagi pemerintahan Minsel. Karena ternyata, sudah terbukti bahwa hasil penyelidikan Polres Minsel, dua pejabat Minsel tersangkut masalah korupsi. Bahkan, masing-masing pejabat diatas mengalami kerugian Rp 200 jutaan.
Menariknya lagi, tak hanya pejabat diatas yang dimintai keterangan Tipikor Polres Minsel. Tetapi, bawahannya pun ikut dimintai keterangan terkait dugaan korupsi tersebut. Akibatnya, banyak tugas jadi terbengkalai.
Dengan demikian, sudah seharusnya kepada setiap SKPD jangan lagi melakukan hal hal yang tidak diinginkan. Sehingga apa yang menjadi tanggungjawab akan dilaksanakan dan tidak adalagi pekerjaan yang ditunda. Karena pemanggilan dalam rangka pemeriksaan oleh pihak kepolisian adalah tanggungjawab mereka.
Seharusnya yang menjadi pekerjaan SKPD dan bawahannya atau pegawai dalam instansi tersebut tidak akan terlambat. Yang mulai dari pelayanan masyarakat sampai dengan pekerjaan seharusnya diselesaikan.
Dugaan penyelewengan uang negara di Minsel, sepertinya sudah menjadi hal biasa. Karena banyak SKPD yang diduga melakukan hal seperti itu. Lebih para lagi, mereka lakukan tanpa ada beban ketakutan. Mungkin dalam pemikirian mereka, (SKPD, red) melakukan penyimpangan uang negara sudah menjadi makanan harian. Sehingga tidak takut, asal sikat saja untuk kepentingan sendiri. Dikarenakan hal itu telah terjadi, sejumlah LSM, Ormas dan tokoh masyarakat memintahakan kepada pemimpin daerah. Agar melihat dan mengkaji kembali apa yang pantas bagi pejabat yang lakukan korupsi untuk dipakai.
Masyarakat yang mendiami Minahasa bagian Selatan ini, mungkin sudah merasa bosan dan gerah. Dengan tingkah laku yang dilakukan pejabat melakukan hal diatas. Jelas-jelas ingin menghancurkan nama Minsel di mata dunia. Yang sampai saat ini telah ada bukti dua pejabat telah ditetapkan sebagai tersangka bahkan ditahan Polda Sulut.
Bukan hanya dua pejabat yang ditahan, tetapi masih banyak lagi pejabat yang bakal ikut serta. Kedua pejabat Minsel pun telah ditapkan sebagai tersangka.
Waw, kenapa hal ini terjadi di Minsel. Apakah yang menjabat bukan asli orang Minsel sendiri. Mungkin kata ini yang seringkali dikeluarkan oleh sejumlah masyarakat “Banyak Pejabat Yang Bukan Asli Orang Minsel”. Mereka dengan leluasa melakukan korupsi di Minsel. Kenapa pemerintah tidak berfikir panjang soal kasus diatas. Lebih baik ada perubahan di tubuh pemerintah daerah ini. Sehingga tidak ada lagi pejabat yang melakukan korupsi uang negara.
Ini menjadi tanda awas, bagi pejabat yang lain jangan melakukan korupsi di Minsel. Jika itu terjadi lagi, maka yang mungkin akan menghakimi adalah masyarakat Minsel sendiri.
Penulis: Alon Rumagit, disadur Andries Pattyranie