Manado — Wadah Asosiasi Online (WAO) Sulawesi Utara (Sulut) yang menaungi setidaknya 100 komunitas driver online di Sulut hingga saat ini terus melakukan penggalangan dana bagi korban gempa dan tsunami di Palu, Sigi, Donggala dan sekitarnya.
Pada Jumat (5/10/2018) lalu, empat komunitas bahkan bekerjasama untuk menggalang dana.
“WAO lewat empat komunitas, yaitu Mangga 2 Lovers, Tornado, Skin dan PDT menggalang dana di depan Dinas Perhubungan. Sebelumnya sudah ada beberapa komunitas dibawah WAO yang juga melakukan aksi yang sama untuk saudara-saudara kita,” ujar Christian Yokung selaku Ketua Umum WAO Sulut kepada BeritaManado.com, Minggu (7/10/2018).
Komunitas-komunitas yang ada dibawah WAO pun hingga saat ini terus mempertahankan pelaporan yang terbuka atas hasil penggalangan dana yang didapat, itulah sebabnya sampai saat ini, WAO tetap dipercaya saat melakukan aksi penggalangan dana.
“Sejauh ini kami masih dapat respon yang baik. Kami yakin transparansi yang selalu kami laksanakan sangat berpengaruh. Apalagi dana ini digalang dari masyarakat jadi tentu kemana dana ini harus pula diketahui masyarakat,” kata Christian.
Itu sebabnya, pada penggalangan dana empat komunitas pada Jumat lalu, 3 korban gempa dan tsunami Palu asal Semarang, yang kini ada di Lantamal menunggu kepulangan ke kampung halaman ikut serta dalam aksi tersebut.
“Warsito, Nur Kholis dan Basori adalah tiga korban gempa dan tsunami Palu yang saat kejadian ada di Puskesmas dekat jembatan kuning. Dari sekitaran 10 orang yang bekerja disitu, mereka bertiga berhasil kabur dan tiba di Manado. Mereka bertiga juga turut serta dalam aksi kami, hasilnya sebagian untuk saudara-saudara di Palu, Sigi, Donggala dan sekitarnya, sebagian untuk tiga teman kita ini yang datang tanpa membawa apapun dan sedang berjuang untuk bisa pulang ke Semarang,” kata Chris.
(srisurya)