Langowan – Meski tidak sepopuler itik, namun daging babi tetap mejadi olahan rutin di setiap hajatan termasuk pengucapan syukur. Untuk Minahasa, konsumsi daging babi diperkirakan menyentuh angka 500 ekor. Rata – rata setiap ekor babi dengan bobot sekitar 100 kg. Itu berarti total konsumsi daging itik mencapai 50.000 kg. Pedagang pun meraup omzet sekitar Rp. 2 milyar dengan harga jual Rp. 40.000/kg.
Angka tersebut merupakan perhitungan sederhana dengan menggunakan nilai terkecil. Dari pasar tradisional Langowan saja babi yang disembelih ada sekitar 250 ekor, dengan omzet pedagang mencapai Rp. 1 milyar. Jadi perkiraan jumlah babi yang disembelih untuk seluruh wilayah Kabupaten Minahasa (500 ekor) cukup masuk akal digunakan dalam perhitungan matematis untuk mengetahui berapa besar perputaran uang dari penjualan daging babi.
Vero Massie, salah satu pedagang daging babi saat ditemui BeritaManado.com Sabtu (20/7) lalu mengatakan bahwa pada satu hari menjelang pengucapan syukur atau hari raya setiap tahunnya, jumlah pembeli bisa naik sampai 5 kali lipat dari hari–hari biasa. Untuk keperluan pengucapan syukur Kota Langowan, biasanya babi yang disembelih untuk dijual 2 atau 3 ekor. Itu juga dialami sebagian besar pedagang daging babi di pasar ini,” tuturnya.(ang)