Manado – Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Sulut mengungkap, tingkat konsumsi beras masyarakat Sulut menurun.
Hal itu ditandai oleh kebutuhan konsumsi beras tahun 2010 sebesar 113 kilogram pertahun, pada tahun 2014 turun menjadi 107 kilogram pertahun dan pada tahun 2015 turun lagi menjadi 106 kilogram pertahun.
Penurunan tingkat ketergantungan masyarakat Sulut terhadap konsumsi beras itu disampaikan Kepala BKP Sulut, Ir Jemmy Kuhu.
“Ya, ada penurunan angka ketergantungan. Sekarang konsumsi pangan tidak hanya mengandalkan beras, akan tetapi sudah ada yang beralih ke pangan lain, seperti jagung, ubi dan terigu,” ungkap Jemmy.
Menurutnya program diversifikasi pangan di Sulut dikemas dalam program bertajuk Gentanasi (Gerakan sehari tanpa nasi).
Selain program Gentanasi, menurut dia, menurunnya konsumsi nasi (beras) di Sulut karena masyarakat mulai menyadari pentingnya gaya hidup sehat.
“Banyak masyarakat yang telah merubah pola makan mereka. Di mana masyarakat telah mengurangi konsumsi karbohidrat mereka. Kita lihat banyak orang yang melaksanakan program diet dengan mengurangi makan nasi terutama pada malam hari,” katanya. (***/rizath polii)