LIKUPANG – Mengalah untuk menang, kondisi ini akhirnya dtempuh Manajmen PT Meares Soputan Mining / MSM dan PT Tambang Tondano Nusajaya / TTN mengakhiri perseteruan dengan Pemerintah Provinsi sehubungan pengoperasian Proyek Emas di Toka Tindung. Minahasa Utara.
Dipicu perbedaan pembuangan limbah, dan konstruksi Tailing Dam, MSM dan TNT akhirnya melunak, rencana awal yang dirasakan paling aman pembuangan limbah ke laut dibatalkan dan mengikuti kajian AMDAL Pemerintah Provinsi.
Ahli Geologi PT Meares Soputan Mining, Sutarno, kepada beritamanado Rabu 30 September 2009 di Toka Tindung Minut menjamin keselamatan Anak Cucu dimasa mendatang dengan disetujuinya pengoperasian MSM/TTN dalam mengelola sumber daya alam yang dimiliki Sulawesi Utara.
Optimisme akan keselamatan rakyat Sulawesi Utara itu didasarkan atas penanganan limbah yang profesional diikuti konstruksi Tailing Dam mengantisipasi Sulawesi Utara yang rawan gempa.
”Konstruksi Dam MSM mampu menahan goncangan 9 skala richter” tegas Sutarno.
Sangat keliru menguatnya pemahaman Tambang Utama Emas Toka Tindung berada pada perbukitan, yang benar pada posisi cekungan yang diapit 3 bukit memanjang, demikian juga asumsi terjadi kebocoran sangat tidak mungkin apalagi sangat jauh dengan wilayah perkampungan.
Menyusul persetujuan Gubernur dimulainya pengoperasia MSM/TTN, tahun pertama sekitar 8 bulan mendatang produksi emas yang berada di Toka Tindung Minut dan dan Bitung ditargetkan 1,4 juta ton dan akan ditingkatkan menjadi 1,7 juta ton setiap tahun.
Khusus diameter tambang utama di Toka Tindung yang terletak di lembah yang diapit 3 bukit memanjang, Panjang 1 km, lebar 600 meter dan kedalaman mencapai 141 meter. ( Hetty F Oroh)