BeritaManado.com — Indonesia dan negara ASEAN terus memperkuat kerjasama di bidang ekonomi.
Hal ini agar perekonomian ASEAN semakin kuat dengan adanya gejolak ekonomi global yang semakin tidak stabil.
Gubernur Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan dengan keterbukaan ekonomi dan keterkaitan negara ASEAN dalam rantai pasok perdagangan global, perkembangan kebijakan tarif oleh Amerika Serikat dan potensi dampaknya terhadap perekonomian kawasan menjadi perhatian penting.
“Untuk itu, ASEAN terus memantau kondisi ini secara cermat dan siap merespons bila diperlukan. Dalam situasi ini, para Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan ASEAN menegaskan komitmen terhadap sistem perdagangan multilateral yang terbuka, inklusif, dan berbasis aturan, ” katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, melansir Suara.com jaringan BeritaManado.com, Senin (14/3/2025).
Serta menyatakan kesiapan untuk bekerja sama secara konstruktif dengan seluruh mitra dalam mencari solusi seimbang dan berwawasan ke depan demi mendukung perekonomian global yang lebih tangguh dan berkelanjutan.
“ASEAN juga menegaskan komitmen dan sinergi untuk memperkuat ketahanan keuangan serta mempercepat integrasi keuangan kawasan guna mendukung peningkatan perdagangan dan investasi intra-ASEAN,” imbuhnya.
Selain itu, pertemuan telah menyepakati Joint Statement yang sejalan dengan tema Keketuaan Malaysia pada ASEAN 2025, yaitu “Inclusivity and Sustainability”dengan tiga agenda utama (Priority Economic Deliverables) di jalur keuangan dan bank sentral.
Salah satunya mendorong akses pembiayaan untuk transisi iklim yang tangguh dan berkeadilan di kawasan ASEAN, mempercepat pertumbuhan pasar modal ASEAN yang lebih berkelanjutan, terhubung, dan inklusif.
Serta mendorong konektivitas pembayaran instan yang inklusif di kawasan ASEAN.
Pertemuan juga menyambut inisiasi Project Revive untuk reformasi tata kelola, struktur pertemuan dan proses kerja sama jalur keuangan ASEAN guna meningkatkan efektivitas kelembagaan dalam rangka implementasi ASEAN Strategic Plan2026-2030 menuju ASEAN Community Vision (ACV) 2045.
Upaya mendorong stabilitas, inkusivitas dan ketahanan ekonomi serta integrasi dibahas dalam pertemuan AFMGM ke-12 tersebut yang diselenggarakan pada 10 April 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia.
AFMGM merupakan pertemuan tahunan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara anggota ASEAN yang bertujuan untuk membahas perkembangan ekonomi global dan regional, tantangan-tantangan kebijakan yang dihadapi di kawasan, serta inisiatif kerjasama ekonomi dan keuangan.
(Alfrits Semen)