Manado – Kelangkaan bahan bakar minyak bersubsidi premium kembali dialami masyarakat akhir-akhir ini. Bahkan, sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di berbagai kota di Indonesia sama sekali tidak memiliki stok premium.
Menghilangnya BBM bersubsidi ini pun terjadi di Sulawesi Utara. Menyikapi hal itu, Ketua Komisi 4 DPRD Sulut, Raski Mokodompit mengaku belum mengetahui persis penyebab kelangkaan tersebut. Namun, menurut Mokodompit, menghilangnya premium tersebut bisa diakibatkan oleh faktor ekonomis dan politis.
“Saya belum tahu pastinya (penyebab kelangkaan). Tapi biasanya karena faktor ekonomis dan politis. Kalau faktor ekonomis, kelangkaan terjadi akibat membengkaknya jumlah subsidi (BBM), sehingga dilakukan pengurangan pasokan,” tutur Mokodompit kepada beritamanado.
Politisi Partai Golkar Sulut ini memastikan, Komisi 4 akan langsung bergerak untuk menggali informasi terkait kelangkaan BBM yang paling banyak digunakan ini. Lebih lanjut dikatakannya, pemerintah pusat harus jujur terkait penyediaan BBM bersubsidi. (risat)