Tagulandang-Putra Laingpatehi, Kolonel (Inf) Raymond Wulanta SH MHum, keras mengkritisi sistem pemerintahan yang terbangun di Kabupaten Kepulauan Sitaro saat ini. Sitaro kata dia, bukan perusahan milik pribadi.
“Saya ingatkan Sitaro ini bukan perusahan milik pribadi, ini bukan PT (perseroan terbatas, red) Sitaro,” ujarnya di hadapan masyarakat Kampung Laingpatehi di kaki Gunung Ruang, Kecamatan Tagulandang, awal pekan ini.
Dia menilai, rakyat Sitaro saat ini tengah berjalan dalam rel ketidakadilan. Penegakkan hukum tidak jalan, karena yang berlaku menurutnya adalah hukum rimba. Pemerintahan, tambah Wulanta, berlaku otoriter. “Kasihan rakyat,” sebutnya.
Wulanta mengaku dalam waktu dekat bakal kembali ke kampung halaman, berhubung masa kedinasan akan segera usai. Dia balik ke Sitaro untuk membangun daerah kepulauan itu. Soal pilihannya di Pemilukada Sitaro yang akan berlangsung dua bulan lagi, Wulanta kembali mengaku telah membuat komitmen dengan Drs Winsulangi Salindeho, bakal calon bupati yang diusung Partai Golkar.
“Bu Winsu (sapaan akrab Salindeho, red) adalah calon yang terkuat saat ini, saya sudah komit akan dukung beliau,” cetusnya.
Winsulangi soal komitmen tersebut, juga mengakui sudah lama terbangun dengan Raymond Wulanta. Apalagi keduanya sempat punya keinginan untuk berpasangan di suksesi Sitaro Juni nanti. Tapi eskalasi politik yang membuat kesepakatan itu belum tercapai.
“Komitmen saya dengan pak Kolonel Raymond Wulanta adalah membangun Sitaro lebih baik dari saat ini, termasuk menyejahterakan masyarakatnya,” tambah Bu Winsu. (*/alf)