Bitung – Sebuah kapal penangkap ikan asal Kota Bitung dikabarkan tenggelam di perairan Pulau Obi Maluku Utara, Minggu (12/1/2014) lalu. Kapal dengan nama KM Dirgahayu dikabarkan tenggelam sekitar pukul 20.15 Wita diduga karena kelebihan muatan.
Tenggalamnya KM Dirgahayu yang berisi 20 orang Anak Buah Kapal (ABK) mengakibatkan satu orang ABK atas nama Dersam Karoho (50) warga Kakenturan 1 lingkungan 2 Kecamata Maesa dinyatakan hilang hingga kini.
Dari informasi yang didapatkan dari keluarga Karoho,KM Dirgahayu keluar dari Kota Bitung tanggal 6 Januari menuju Pulau Obi Malaku Utara mengingat di okasi tersebut sudah menunggu kapal penampung. Dan ketika kejadian kondisi kapal dalam keadaan baik, begitupula cuaca tidak berombak.
“Menurut salah satu ABK yang selamat, Hobni, kapal tenggelam bukan karena hantaman gelomang karena saat tenggalam laut begitu teduh,” kata istri korban, Selvi Maninggesa, Minggu (19/1/2014).
Sebelum kapal tenggelam kata Selvi menirukan apa yang disampaikan Hobni, para ABK termasuk suaminya sibuk menyortir ikan hasil tangkapan menggunakan jaring. Tanpa disadari kapal mulai miring dan hanya dalam hitungan menit kapal tenggelam.
“Semua ABK menyelamatkan diri dengan cara berenang ke kapal lain karena ketika melakukan penangkapan KM Dirgantara ditemani beberapa kapal lain,” katanya.
Namun naas, suami Selvi tidak diketahui keberadaannya kendati 19 orang ABK berhasil ditolong dan menyelamatkan diri ke kapal lain. “Saat kejadian katanya suami saya sementara berada di dek bagian belakang kapal dan posisi kapal ketika tenggelam lebih dulu bagian belakang,” katanya.
Dari cerita Hobni rekan suaminya, Selvi menyimpulkan KM Dirgahayu tenggelam karena kelebihan muatan. Buktinya, kapasitas kapal yang hanya 80 sampai 90 ton ketika kejadian diisi dengan 150 ton ikan. “Katanya baru kali itu mereka mendapat hasil tangkapan yang melimpah hingga muatan kapal over,” katanya.
KM Dirgahayu ini sendiri merupakan kapal milik salah satu pengusaha perikanan di Kota Bitung yang selama ini melayani PT Pathemaang Raya. Namun sayangnya PT Pathemaang Raya yang coba dikonfirmasi lewat salah satu staf bernama Vita via telepon tak membuahkan hasil. Vita tak menanggapi ketika coba dihubungi dan tak menjawab pesan singkat yang dikirimkan.(abinenobm)