Manado, BeritaManado.com – Kisah inspiratif datang dari sosok Hizkia Yosia Kherenle Rantung (22).
Anak seorang Petani Captikus, dari sebuah desa kecil di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara ini, akhirnya di Wisuda pada Kamis (17/4/2025) kemarin.
Hizkia (sapaan akrabnya) resmi menyandang gelar Sarjana Ilmu Politik (S.I.P), lulusan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Kini, ia berhasil membuktikan bahwa anak Petani Captikus, tak menyurutkan mimpinya untuk menyandang gelar Sarjana.
“Puji Tuhan, status kemahasiswaan saya berubah menjadi Alumni, artinya saya sudah menyelesaikan proses perkuliahan di Universitas Sam Ratulangi Manado,” ungkap Hizkia, kepada wartawan Beritamanado.com, Jumat (18/4/2025).
“Saya sangat bangga, dengan latar belakang orang tua sebagai Petani Captikus saya bisa menyelesaikan studi saya,” ucapnya lagi.
Rasanya sangat sulit, kata dia, tetapi ia mengaku termotivasi dengan ribuan Sarjana yang berhasil karena ditopang dengan usaha tani Captikus.
Pria yang pernah bersekolah di SMA Negeri 4 Manado ini pun kini menjadi Ketua Perhimpunan Peduli Captikus (PULINCA), sebagai bentuk kepeduliannya akan eksistensi Petani Captikus.
Ia juga menjadi seorang aktivis yang sering terlibat dalam advokasi dan perjuangan Petani Captikus dalam mewujudkan Legalitas Captikus sebagai kearifan lokal.
“Maka sebuah kehormatan bagi saya menjadi salah satu dari ribuan anak yang berhasil sarjana karena Captikus,” ungkap dia dengan rasa bangga.
Baginya, ada stigma buruk tentang Captikus itu merupakan pemahaman yang sempit.
“Captikus sudah ratusan tahun menjadi sumber kehidupan masyarakat dan saya akan terus berkomitmen untuk berjuang dengan para Petani Captikus,” pungkas mantan Ketua Komisariat GMNI FISIP-UNSRAT periode 2022-2023.
TamuraWatung