Langowan – Orang Eropa yang datang di Minahasa khususnya Langowan tidak bisa mengucapkan sebuah kata yang diawali dengan huruf ‘r’. Sehingga nama Rangowan berubah menjadi Langowan. Sekitar abad XVIII, penduduk Langowan mulai bertambah sehingga memicu terjadinya migrasi dari pemukiman di Mawale ke arah utara. Dari situ, terbentuklah kampung Waleure, kemudian menyebar dan membentuk kampung Amongena dan Wolaang.
Sebagian penduduk Waleure juga ada yang ke arah barat daya. Itulah awal mulanya berdiri sebuah kampung Koyawas (sekarang Desa Koyawas). Selanjutnya penduduk yang bermukim di kampung – kampung tersebut hidup dibawah pemerintahan Hindia Belanda, sampai tibalah saatnya kehadiran seorang penginjil Kristen Protestan bernama Johann Gottlieb Schwarz. JG Schwarz sendiri merupakan penginjil berkebangsaan Jerman.
Di tangan sang penginjil pertama tanah Minahasa ini, kepercayaan orang Langowan dan Minahasa pada umumnya mengalami perubahan. Pemimpin agama dan pemerintahan pun beralih kepercayaan menjadi Kristen. Tempat dimana biasa dijadikan pusat penyembahan para dewa berubah menjadi pusat pekabaran injil di tanah Minahasa. Gereja pun didirikan sebagai tempat ibadah. Itulah jemaat GMIM Schwarz Sentrum saat ini. (***/Frangki Wullur)