Langowan – Seperti dalam ulasan sejarah singkat, bahwa penduduk pertama bermula di Desa Palamba pada abad XVI atau sekitar tahun 1500-an. Dalam perjalanan pulang pergi di Watu Pinawetengan untuk menghadiri pertemuan dengan para Tonaas, mereka singgah di suatu tempat yang bernama Mawale (Sekarang bagian dari Desa Tounelet Kecamatan Langowan Barat). Mereka melihat bahwa lokasi tersebut (Mawale) baik untuk perkebunan.
Baru pada awal tahun 1600-an, sebagian penduduk Palamba akhirnya datang bermukim di Mawale sambil membuka lahan perkebunan baru untuk bercocok tanam. Selain dari Palamba, ternyata menurut kisah ada juga orang – orang yang selesai mengikuti perang Minahasa – Mongondow di tahun 1683 tidak lagi kembali ke negeri asalnya, namun memilih untuk menetap di Mawale. Jumlah penduduk di Mawale pun semakin bertambah banyak.
Tahun 1806 sebagian penduduk Mawale mencari lokasi perkebunan baru. Mereka mendapatinya di wilayah Walantakan dan Waleure. Saat itu negeri Walantakan dipimpin oleh kepala kampung Makaware/Wakarewa. Sedangkan yang memimpin negeri Waleure adalah Waraney. Kampung Mawale inilah yang mendominasi penyebaran penduduk di Langowan. Karena, sekitar 24 Desa di Langowan saat ini, awal mula penyebarannya berasal dari Mawale. (***/Frangki Wullur)