Langowan – Awal mula penyebaran penduduk di wilayah Langowan menurut penelusuran sejarah dari berbagai sumber literatur dan cerita turun temurun, dimulai dari tiga desa yaitu Palamba, Temboan, dan Rumbia. Hal ini turut diperkuat dengan kesaksian dari Marthen Sumual, warga Desa Palamba yang mengatakan bahwa di desanya tersebut ada sebuah kubur tua bertuliskan tahun 906 pada prasastinya.
Menurutnya, pada jaman dahulu kala jika seorang meninggal dunia, maka yang dituliskan pada prasasti hanyalah tahun kematiannya. Hal itu berbeda dengan tradisi saat ini, dimana tanggal bulan dan tahun kelahiran serta kematian pun ditulis secara lengkap. Tak hanya itu, bukti awal mula dari penduduk Minahasa atau Langowan juga diperkuat dengan adanya sebuah situs berupa waruga (kubur tua) yang diyakini milik dari leluhur orang Minahasa Toar dan Limuut.
Dari sudut pandang lain, cara hidup penduduk saat ini dari ketiga desa tersebut masih mewarisi tradisi para leluhurnya. Di Desa Rumbia saja, hampir seluruh warganya masih mengandalkan ubi kayu untuk untuk dimakan setiap hari, meski dari pemerintah secara rutin memberikan bantuan melalui program pembagian beras miskin (raskin). Demikian juga dengan yang dilakukan warga Desa Temboan dan sebagian Desa Palamba. (***/Frangki Wullur)