Ketua Umum PINKAN Penny Iriana Marsetio ke ‘Desa Kolintang’ Lembean.
Minut, BeritaManado.com – Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Insan Kolintang Nasional (PINKAN) Indonesia Penny Iriana Marsetio terus mendukung pelestarian musik kolintang di Sulawesi Utara.
Hal itu dibuktikan denga kedatangan Penny Iriana Marsetio ke ‘Desa Kolintang’ Lembean, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), bersama jajaran pengurus PINKAN Indonesia, Ketua Harian Joppy Rorie, Ketua II Lisye Sumakud Sinulinga, Ketua Bidang Kajian dan Riset Dolof Malalantang, dan rombongan lainnya, Selasa (20/8/2019).
“Kolintang adalah aset budaya bangsa Bangsa Indonesia yang awal mulanya tumbuh dan berkembang di Minahasa. Sudah menjadi kewajiban kita semua untuk melestarikan dan salah satu misi PINKAN Indonesia adalah Kolintang go to Unesco,” ujar Penny.
Lanjut Penny, ada 4 pilar pengembangan kolintang yaitu pemain, pelatih, pembuat dan pemerhati.
“Diharapkan 4 pilar ini harus saling bersinergi. Pihak-pihak terkait terutama Pemerintah Minahasa Utara melalui pemerintah desa dalam pengembangan kolintang ini diharapkan bisa menjadi motivator bagi pengembangan kolintang. Salah satu contohnya adalah di Desa Lembean,” ujar Penny.
Grup Kolintang Fantastic Primavista menunjukkan kebolehan memainkan kolintang.
Pada kesempatan itu, Penny Iriana Marsetio ikut berkunjung ke tempat Grup Kolintang Pantastic Primavista sekaligus tatap muka dengan para pelaku dan tokoh kolintang Minahasa Utara.
Grup Kolintang Fantastic Primavista, yaitu grup kolintang asal Desa Lembean yang dalam kiprahnya telah berkali-kali membawa nama Minahasa Utara dalam kompetisi kolintang di tanah air.
Primavista telah tiga kali juara dalam Festival PINKAN piala ibu negara dan baru-baru ini berhasil menjuarai Festival Kolintang Piala Presiden Ir Joko Widodo di Batam.
Stave Tuwaidan, selaku pegiat dan praktisi kolintang mengatakan, kunjungan ini adalah motivasi bagi pegiat kolintang karena membuktikan masih ada orang-orang yang peduli dengan pengembangan kolintang yang justru berasal dari luar Minahasa yaitu Jawa.
“Kedepannya saya mengharapkan adanya perhatian yang lebih, bukan hanya dari mereka-mereka yang dari luar saja tapi yang paling penting dari Pemerintah Minahasa Utara terhadap pengembangan kolintang sehingga kolintang bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri termasuk juga menjadi media untuk memperkenalkan budaya Minahasa Utara di tingkat nasional dan internasional,” ujar Stave Tuwaidan, yang juga pelatih Grup Kolintang Fantastic Primavista.
(Finda Muhtar)